Say No to Bullying
Selamat siang.. Hari ini saya akan memposting contoh cerpen tentang pembullyan yang selama ini terjadi di sekitar kita dimana banyak dari kita yang berpura-pura tidak perduli jika hal ini terjadi di sekitar kita. Yah mbulet lah..
Cerpen ini by : yeye_hitz.. sebelumnya dia teman saya. . Buat yang mau kenalan free DC eh bukan tapi free contact at instagram dulu yahh :))
Langsung aja yahhh :))
“Say No to
Bullying”
Aku menyadari
semua keadaanku. Aku tidak menawan, tidak jelek juga. Aku juga tidak pintar.
Ekonomi keluargaku pun menengah. Intinya aku ini tidak istimewa. Aku hanyalah
seorang remaja normal biasa. Namun, apa yang membuatku berbeda? Apa yang
membuatku diperlakukan tidak sama? Apa yang membuat mereka tertawa kalau aku
tersiksa? Pertanyaan yang selalu ingin kutanyakan dan Jawaban yang selalu ingin
aku dengar dari mereka, ya ... mereka teman sekelasku yang tak pernah
menganggapku sebagai teman. Mereka memanggilku dengan sebutan nama tapi
memperlakukanku seperti hewan peliharaan. Mereka menyuruhku kesana-kemari untuk
membelikan kebutuhan perut mereka,
mereka menyuruhku mengerjakan semua tugas mereka, mereka menyuruhku terlihat
konyol untuk membuat mereka tertawa. Kadang ingin ku tolak semua permintaan
mereka, tapi siapa aku berani melawan orang-orang ber-ego tinggi seperti
mereka.
Sudah jadi
kewajibanku berangkat pagi ke sekolah, tapi pagi ini aku terdiam sejenak di
depan kelas dan menarik nafas panjang. Setelah kuhembuskan perlahan kubuka
pintu kelas dan semua mata memandangku. Sunyi, ingin rasanya aku menggali
lubang sampai ke inti bumi kemudian terjun ke lubang itu. Aku terus berjalan ke
bangkuku.
“BRUUKK!!!” aku
tersungkur tepat dihadapan lelaki besar yang selama ini aku takuti di tempat
yang disebut kelas ini. Tak banyak bicara, aku langsung bangkit dan meneruskan
berjalan ke bangkuku. Mereka menertawaiku dan berbisik-bisik dengan pandangan
jijik terhadapku. Seolah aku ini sampah. Yang lain mengalihkan pandangan dan
berpura-pura tak peduli.
Saat istirahat
mereka menghampiriku. Ingin rasanya aku kabur tapi apa daya. Sudah jelas aku kalah. Seperti biasa mereka memintaku
untuk membelikan makanan, tapi kali ini kuberanikan bertanya memakai uang siapa?,
karena uangku hanya cukup untuk satu orang, yaitu aku. Mereka marah,
mengolok-olok diriku dan memperlakukanku secara kasar. Tak lama diperlakukan
seperti itu tiba-tiba air mataku menetes dan menyentuh lantai yang dingin.
Kemudian, mereka membisikiku untuk tak mengadu pada siapapun dan meninggalkanku
begitu saja.
Pernah sesekali
aku mengadu ke guru, namun lagi-lagi mereka memaksaku dengan mengancam untuk
tidak lagi mengadu pada siapapun. Ingin aku bicara pada orang tuaku tapi
melihat mereka saat tiba di rumah dengan wajah yang lelah, aku jadi
mengurungkan niatku membahas nasib burukku.
Tak terasa waktu
berlalu, matahari menyambut kembali dan rutinitas berjalan seperti biasa. Pagi
ini kembali aku terdiam sejenak di depan kelas dan menarik nafas panjang.
Setelah kuhembuskan perlahan kubuka pintu kelas dan semua mata memandangku.
Tapi tiba-tiba mereka mendekatiku dan mengajakku keluar kelas, meminta semua
uang sakuku, mengambil buku pr-ku, menyita telepon genggamku. Tak sanggup
diperlakukan seperti ini, muncul keberanianku untuk mendorong mereka. Mereka
diam sejenak, memandangku dengan penuh keanehan dan kembali bangkit kemudian
memukuliku sampai aku kehilangan kesadaran.
Saat ku terbangun,
terlihat semua orang yang membullyku menunduk dan diam. Disitu aku berfikir
apakah aku berada disurga ? kenapa mereka tidak tertawa saat aku kesakitan
seperti ini? Kenapa mereka tidak memaksaku untuk menuruti semua permintaan
mereka?. Aku mencoba menutup mataku kembali dan berharap ini bukanlah mimpi,
saat ku mencoba membuka mataku kembali, salah seorang lelaki besar yang paling
kutakuti di kelas tersenyum dan memohon maaf padaku.
0 Response to "Say No to Bullying"
Post a Comment
Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com