Sinopsis dan Jual Novel Marga T Bukit Gundaling
sumber: Stefanikristina.com |
BAB
1 – Pucuk-Pucuk Merekah
Inka
begitu senang mendapatkan surat dari Arpad, sahabat penanya sejak 5 tahun yang
lalu. Arpad mengatakan ia akan pindah ke Jakarta. Inka piker, kepindahan Arpad
ini disebabkan karena dirinya, meski ia sendiri juga tidak tahu apa alasan
sebenarnya Arpad pindah ke Jakarta, tapi toh dia senang juga.
Sampai
suratnya yang terakhir Inka tidak berani memberitahu Arpad bahwa ia memiliki
cacat di kaki. Kaki sebelahnya lebih tinggi dari sebelah yang lain sehingga
badannya tidak sebagus badan-badan wanita pada umumnya. Inka tahu Arpad bisa
saja kemudian meninggalkannya apabila telah mengetahui bagaimana kondisi
dirinya. Tapi kalau sampai hal itu terjadi, maka dunia Inka akan hilang
seketika seperti ia sebelum bertemu dengan Arpad.
BAB
2 – Dirajam Bilah Cemburu
Bab
dua, tiga, dan empat tidak bisa aku dapatkan dengan pasti. Isi buku yang aku
miliki nggak lengkap, sehingga aku hanya bisa melanjutkan membaca dan
menerka-nerka apa isi bab sebelumnya :’).
BAB
5 – Dilema
Inka
dan teman-temannya akan mengadakan tour ke
Brastagi, namun atau ketua pemimpin kelompok yang tidak ingin Inka ikut tour. Ketua ini tak lain adalah Jono.
Melihat Inka yang cacat Jono tak ingin Inka menjadi beban saat perjalanan.
Akhirnya Inka diancam untuk tidak mengikuti tour.
Tapi semakin diancam maka ia akan semakin nekat. Selain itu Brastagi
merupakan tempat dimana Arpad tinggal. Ia sangat ingin bertemu dengan Arpad,
jadi ia harus pergi mengikuti tour, tapi
bagaimana dengan Jono?
BAB
6 – Diantara Langit dan Bumi
Akhirna
Inka toh nekat pergi juga tanpa sepengetahuan Jono. Inka telah merencakan
semuanya bersama kedua temannya, Ophilia dan Deni. Mereka membantu Inka untuk
naik ke pesawat agar bisa pergi bersama. Ketika sudah sampai di Bandara Medan,
Inka akan keluar dari persembunyian dan ia akan meminta Jono untuk
mengizinkannya ikut serta.
BAB
7 – Sang Dewa Murka
Jono
yang mengetahui Inka bebal dan tetap ngotot ikut, marah bukan main. Ia bahkan
bersikeras untuk meninggalkan Inka dan teman-temannya apabila Inka masih tetap
ingin turut serta. Akhirnya perundingan pun berhasil di sepakati dengan pemandu
wisata yang membuat perjanjian dengan Jono bahwa Inka adalah tanggung jawabnya.
Syukurlah Inka bisa ikut serta dalam tour
ke danau toba.
BAB
8 – Bukit Gundaling
Begitu
sampai di alun-alun Arpad sudah menunggu Inka, ia sudah hapal betul yang mana
Inka sehingga ketika mereka bertemu, Arpad langsung mengenalinya. Namun Inka tidak
mengenali Arpad karena Arpad hanya beberapa kali mengiriminya foto itupun pass
foto saja.
Singkat
cerita Arpad kagum dengan Inka, tapi begitu melihat bagaimana Inka berjalan,
kekaguman an kesenangan itu hilang seketika. Arpad tidak lagi menaruh harapan
besar pada Inka. Ia bahkan merasa Inka telah menipunya. Padahal sudah jelas
sekali dalam setiap suratnya Arpad tidak senang dengan segala sesuatu yang defek tapi mengapa Inka tak pernah jujur
kalau ia memiliki cacat?
Akhirnya
Arpad pun memutuskan untuk memberikan pembalasan. Inka harus tahu apa itu dan
bagaimana rasanya sakit hati dan
ditipu. Arpad sendiri juga tidak berani mengundang Inka untuk menemui ibunya,
apa kata ibunya nanti? Orang yang selama ini ia banggakan ternyata cacat?
BAB
9 Danau Biru Sepanjang Waktu
Arpad,
Inka, dan juga Ophi kembali tepat sebelum bis mereka hendak pergi meninggalkan
mereka berdua. Nggak sampai telat juga akhirnya mereka sampai di pinggir danau
untuk pergi ke tempat yang akan mereka tuju dengan tepat waktu.
Suhu
disana sudah jelas dingin, banget. Tapi
Arpad tak pernah memberitahu Inka kalau ia harus membawa sweater karena suhu disana dingin, namun Ophi malah sudah
beritaunya. Dalam hati Inka tahu bahwa ini adalah tanda-tanda Arpad tidak
tertarik dengannya. Tapi mau bagaimana lagi? Ia tetap akan mencoba untuk
berpikir positif.
BAB
10 – Menguak Tabir.
Singkat
tapi jelas, bab ini akhirnya Inka tahu bahwa Arpad tidak benar-benar
mencintainya, Inka tahu akhirnya Arpad memilih untuk mundur dari pada
mempertahankannya. Akhirnya Inka tahu hati Arpad sudah beralih pada wanita
lain, yang tak lain adalah teman baiknya sendiri. Inka sakit hati tapi untung
masih ada Jono yang mau membantu dan juga memperhatikan Inka sehingga Inka
tidak mengalami begitu banyak kesulitan meski ia tahu persis jelas ini sulit
untuk dia, ia juga menyesal mengapa ia pergi dari Jakarta hanya untuk menemui
Arpad?
BAB
11 – Rumah Hantu
Saat
berkunjung kerumah Arpad, Ophi begitu tertarik dengan sebuah rumah hantu.
Bahkan ia tidak takut untuk memasukinya. Entah karena rumah itu memang
peninggalan keluarganya yang sempat dibunuh di rumah itu tanpa sepengathuan
Ophi, atau memang rumah itu menarik. Tapi itu hanyalah sebuah rumah biasa yang
mana bangunannya juga tidak menarik, sama persis seperti rumah hantu. Inka
sendiri memilih untuk tinggal di hotel saja seandainya waktu itu ada kegiatan
yang bisa ia lakukan, jadi mau nggak mau ia mengikuti Ophi dan Arpad masuk ke
rumah itu.
BAB
12 – Di Suatu Tempat, di Suatu Waktu
Ophi
menghilang saat tengah malam, entah kemana ia pergi. Jono bersikeras untuk
tidak menghiraukan Ophi, karena ia piker Ophi pergi bersama Arpad. Tapi siapa
yang menyangka sorenya Arpad datang sendiri dan ia tidak tahu menahu tentang
Ophi.
BAB
13 – Kembang Mekar Sehari
Seperti
yang sudah di duga, Ophi pasti pergi ke rumah hantu itu. Ophi seperti begitu
jatuh cinta dengan rumah itu hingga tidak ingin dipisahkan. Sayangnya nasih
naas juga menimpa Ophi. Entah siapa yang membunuhnya tapi jelas, Ophi meninggal
di rumah hantu itu dengan tidak wajar dan tidak diketahui siapa yang telah
membunuh Ophi.
Inka
yang saat itu berada disana menemuka Ophi yang telah meninggal ia kaget dan
juga kemudian pingsan. Jono khawatir melihat Inka dan ia langsung
menggendongnya dan kembali membawa Inka ke Hotel.
Bab 14 – Pucuk-Pucuk Berguguran
Merekah yang Baru
Inka
membuka matanya, rupanya hari sudah terang saja, ia sempat tidak ingat apa yang
terjadi sebelumnya tapi yang pasti Jono ada disebelahnya setia menunggunya dan
ia meliha Jono pertama kali saat ia bangun. 15 jam lamanya Inka tertidur.
Pelan-pelan ia mengingat mengapa ia ada disana dan apa yang telah terjadi.
Sungguh
malang nasib Ophi. Tapi rupanya Arpad pun juga, Arpad memiliki jiwa yang tidak
sehat. Begitu mengetahui Ophi meninggal dan ia melihat sendiri bagaimana Ophi
disaat-saat terakhirnya, ia langsung meneriaki Inka sebagai penipu. Arpad
merasa Inka telah menipunya sama seperti teman ayah Arpad yang telah menipu
ayah Arpad hingga ayahnya meninggal dunia.
Jiwa
Arpad yang terpukul membuat ia harus berada di rumah sakit. Ibunya sungguh
menyayangkan akan keadaan tersebut. Dirumah sakit Arpad terus menggerang dan
meneriaki ‘ penipu penipu ‘, untung ibunya tidak tahu kalau Arpad merasa
tertipu dengan Inka.
Telah
kehilangan dua orang yang ia sayangi, tentu tidak mudah bagi Inka. Tiba-tiba
Jono datang dan menawarkan Inka untuk menjadi kekasihnya. Jelas Inka tidak
percaya, bagaimana mungkin Jono yang begitu kejam dan jahat selama ini padanya
tapi ternyata justru mencintainya?
Ternyata
keduanya telah lama saling jatuh cinta, namun karena keduanya menolak untuk
menerima kenyataan itu sehingga membuat
hati keduanya jadi tersakiti. Seharusnya mereka bisa menerima satu sama
lain agar taka da lagi hati yang terluka sebagai pelampiasan. Jono pun
membuktikan bahwa ia mencintai Inka, dan Inka pun luluh membiarkan Jono
membelai perasaannya dengan lembut.
UHHHHHHHHH
endingnya menarik dan bikin baper..
Aku
sepertinya sudah pernah membaca cerita ini, tapi aku nggak begitu ingat.. Ahh
pokoknya Novel Marga T nggak ada yang mengecewakan, ceritanya selalu bagus dan
bikin terharu. Tengkiu <3. Buat yang ingin membeli novel ini, aku sebelumnya
sudah tulis ya kalau ada halaman yang hilang, tapi kalau kalian masih tetap
minat, kalian bisa hubungi via whats app 0813 5707 8800.
0 Response to "Sinopsis dan Jual Novel Marga T Bukit Gundaling"
Post a Comment
Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com