Kamu Untuk Yang Pertama



Malam yang berbeda kembali terjadi. Bersama orang lain yang sebenarnya masih asing untuk aku. Untuk duniaku. Seseorang yang entah memiliki tujuan apa sehingga selalu ingin berusaha untuk mengerti tentang dunia ku. Dunia ku yang abstrak , yang selalu di warnai oleh tawa,tangis, canda, serta kisah teman-teman dekat ku. Entah mengapa juga aku dapat terus melalui hubungan ini dengan dia yang masih asing dengan ku. Yang sekiranya terlalu bertolak belakang dengan kehidupanku. Hubungan ini memang simpel. Dia dan aku hanyalah seorang teman tanpa lebih dari kata teman dan tidak melewati oleh batas pertemanan.


Orang asing itu terus berusaha untuk memasuki duniaku. Dunia yang hanya terbatas untuk beberapa orang. Dunia yang sulit untuk orang lain masuki. Malam yang kami lalui memang merupakan suatu malam yang jarang bahkan tidak pernah terjadi dalam hidup ku. Malam dimana aku keluar serta jalan bersama dengan orang yang berstatus berbeda jenis dengan ku. Serta hanya berdua. Bahkan hubungan kami hanya sebatas pertemanan. Benar-benar malam yang tidak pernah aku lalui. Namun kemarin, dia yang baru itu berhasil menjadi yang pertama dan yang indah.


Kedatangannya yang tiba-tiba itu tidak lah sendirian. Entah mengapa dia memiliki beribu pertanyaan yang mengharuskan aku untuk membuka mulut ku untuk menjawab yang akan di sertai dengan suatu cerita untuk memperjelas pada apa yang terjadi. Aku juga tidak dapat mengerti diri ku, mengapa aku dapat dengan biasa saja memperjelaskan semua itu.


Pada akhirnya, setiap kata serta pertanyaan nya yang terlalu memiliki rasa penasaran yang kuat itu membuat aku risih. Membuat aku merasa terganggu. Membuat aku tidak nyaman . membuat aku menjadi berhati-hati dalam berbicara. Karena aku sebagai air. Bukan berarti aku akan selalu mengalir pada setiap sungai. Aku sebagai air , meski selalu mencari hal yang baru, namun bukan seperti ini. Tidak setiap tempat akan aku lalui, tidak setiap batu-batu akan aku lewati. Karena aku bukan lah air yang mudah untuk terbuka bagi setiap orang asing. Karena aku air bukan lah sembarang air. Bukan aku air yang sombong. Namun memang pada sifat dasar ku lah , aku air tidak dapat menjadi seperti orang lain . seperti perempuan lain. Bukan tidak ingin di samakan. Namun memang aku , berbeda.


Akan aku batasi menjadi sebuah benteng yang besar, di kala terdapat sesuatu yang tidak ingin aku jangkau. Tidak ingin orang lain ketahui serta masuki. Karena aku air, yang tidak ingin ternodai dalam setiap langkah yang telah aku perbuat. Memang pada suatu masa akan muncul berbagai noda yang akan mengotori ku. Namun aku yakin noda itu tidak akan sebanyak jika aku sendiri yang mengizinkanya datang.


Pertanyaan-pertanyaan yang terus datang membuat aku semakin bertanya-tanya. Apakah maksud dari semua itu? Aku yang tidak ingin orang lain memasuki dunia ku secara sembarangan, mulai membatasi diri dengan lalu memberikan sebuah bom kata yang langsung tertuju pada orang asing tersebut. Aku sebagai air yang tidak tahu harus berbuat apa, justru telah membuat orang asing itu memiliki pemikiran yang salah. Aku telah membuat orang asing  itu berfikiran yang tidak semestinya. Bom kata yang telah aku luncurkan itu ternyata tersampaikan salah arti oleh dia, dia orang asing yang baru itu.


Akhirnya aku kembali menyakiti perasaan orang lain yang hanya ingin menjadi seorang teman bagi ku. Teman baik untuk ku. Namun bagaimana aku dapat mencegah serta memperbaiki apa yang telah terjadi? Hanya sebuah penjelasan lah yang dapat aku lakukan agar semua tetap berjalan seperti semula. Namun bisa kah?


Sebuah pesan yang selalu dia ingat kan pada ku. Sebuah pesan singkat yang selalu berusaha ia tekan kan untuk aku. “ jangan lah berfikir negative terlebih dahulu pada ku” pesan yang selalu di ulang serta di tekan kan oleh dia. Namun aku masih tidak dapat mengerti akan arti dari kata-katanya.
Satu hal yang aku ingin menjadi jelas dalam hubungan yang ada ini. Karena kita berdua yang berbeda jenis ini termasuk dalam golongan manusia yang normal, maka tidak ada kemungkinan kecil yang membuat kita akan menjadi suatu hubungan yang lebih. Aku hanya menginginkan suatu kejelasan. Bukan suatu ketidakpastian yang membuah segala nya akan berakhir tidak baik. Namun bisa kan semua itu terjadi?


Aku hanya ingin cukup menjadi air. Aku tidak ingin pada suatu masa akan terulang suatu kejadian yang membuat ku terbang namun hanya pada beberapa menit serta detik. Aku tidak ingin terbang sebentar lalu seketika aku akan terhempaskan. Karena jika itu terjadi, maka akan ada kejadian yang akan terulang dan dapat di pastika semua itu akan membuat suatu rasa yang jauh lebih sakit dari apa yang pernah terjadi sebelumnya.

--> Be Next


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kamu Untuk Yang Pertama"

Post a Comment

Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel