Aku Air



Berada jauh dari jangkauan. lepas dari harapan. sulit untuk di raih. Terlalu panjang untuk di gapai, terlalu lebar untuk di rengkuh. Terlalu banyak untuk di kumpulkan. Semua menjadi satu dalam sebuah kesatuan yang membentuk sebuah jarak serta memisahkan apa yang seharusnya tidak terpisah kan.

Bersama malam air kembali mengalir. Di bawah langit yang di dampingi oleh bulan dan bintang, air yang polos menggenang.Di bawah angin air terus berjalan. Tanpa gundah tanpa gelisah. Semua rasa gembira berbaur menjadi satu terbawa oleh hanyutnya suasana. Terbawa oleh getaran waktu. Getaran hati.

Semakin kencang angin membawa air, semakin jauh air terus melangkah. semakin jauh air mengalir. serta semakin penuh tanda tanya yang bermunculan pada setiap kamus air. Semakin dalam untuk mendalami, semakin sulit untuk air mengerti bagaimana arti dari apa yang ada.

Pada awal sebuah kisah, hanya pikiran postif lah yang selalu memenuhi pemikiran air. pemikiran air yang masih terlalu polos membuat beberapa angin, ombak, serta badai mengganggu hidupnya. Namun semua tetap air ambil pada sisi positif. dimana sisi itu yang menjelas kan mengenai arti sebenarnya dari hidup ini. Pada intinya dari setiap kejadian itu lah yang membuat teruraikan apa yang ada.

Hampir satu jam dari waktu telah berjalan. namun air tetap pada pemikiran yang sama, dengan berkutat pada kata-kata yang akan di rangkai untuk membentuk sebuah tulisan atau rangkaian kata yang tidak indah namun bermakna dan dapat berarti bagi orang lain. Bukan merupakan sebuah harapan, namun hanyalah sebuah angan-angan yang mungkin tidak akan tersampaikan. karena kata-kata yang ada akan hanya selalu terpendam dalam hati.

Entah mengapa, air yang semula bersih, sekarang seperti berasa terdapat noda yang mencemarinya. entah apa maksud dari noda itu. Mungkin juga noda yang di maksud adalah suatu noda atau suatu perasaan yang salah. yang tidak seharusnya muncul namun ada, dan itu membuat air semakin merasa keruh akan dirinya sendiri.

Belum cukup beberapa noda yang telah datang, berusaha memasuki air, berusaha untuk mempengaruhi air. berusaha untuk mencemari air. atau mungkin ada juga yang berusaha untuk memberikan warna pada air? Namun tidak banyak yang bertujuan untuk memberikan berbagai warna pada dunia air. Dan tidak menutup kemungkinan , tidak sedikit yang ingin berusaha untuk memberikan noda pada setiap celah air di saat air mengalir melewati batu-batu pada sungai atau pun tempat - tempat lain.

Malam yang lain kembali terjadi. memunculkan berbagai kenangan, namun tidak lama, kenangan itu hilang karena di terpa angin yang begitu dingin. angin yang begitu sejuk namun angin yang juga mematikan pada nantinya. Sebagai air yang masih bersih, tetap menjadi dirinya sendiri dan tidak bertolak belakang atau pun menoleh pada hal-hal yang lain.

Begitu sejuk hawa dingin pada pinggir pantai, begitu damai saat melihat betapa tenang nya air itu mengalir, begitu indah rasa nya mengetahui bagaimana ombak itu datang. begitu bersahabat pula suasana malam yang dingin di waktu air sedang pada jam aktif untuk mengalir.Namun juga begitu keras hantaman yang muncul, menghantam tembok yang sedang di bangun. Begitu kerasa hingga menimbulkan suatu keretakan yang mungkin tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil.

Karena satu kata, karena satu hal,karena satu kejadian,karena satu peristiwa,karena beberapa kalimat, karena beberapa waktu yang telah terbuang. Semua menjadikan beberapa hal yang tidak dapat di lukiskan namun dapat tergambarkan secara jelas yang di wujudkan dalam sikap serta perilaku.Entah bagaimana semua akan berlanjut. bagi air yang sekarang masih terpaku pada hal yang sama, hanya bisa bersabar menunggu waktu menjawab secara pasti apa maksud dari yang dia rencanakan.

Air yang tidak mengerti harus berbuat apa, kembali merajuk pada teman-temannya yang selalu menjadi tempat dimana setiap cerita hidup nya mengalir. dengan gaya kealay'annya dia akan bercerita panjang lebar tanpa berhenti hingga hatinya merasa tidak terdapat beban. Namun karena keterbatasan waktu serta situasi yang tidak mendukung, semua hanya dapat di pendam kembali. Tidak berani air mengungkapkan. Tidak berani air melangkah. tidak berani air mengambil sebuah keputusan. Satu hal, air memang pengecut.

 Akan ada waktu nya, dengan melalui sebuah proses dimana air tidak akan menjadi seperti apa adanya sekarang. namun membutuhkan sungai yang begitu panjang, yang terdapat banyak batu-batu hinga membuat air mengalir beliuk-liuk melewati semua ini. melewati hidup yang sebenarnya. dan menjadikannya berbeda. lebih berbeda dari pada yang ada.


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Aku Air"

Post a Comment

Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel