Pernikahan







2019, memasuki awal tahun ku lihat banyak orang mulai ramai untuk memulai hidup baru. Dimulai dengan beberapa kenalanku yang menikah, kemudian teman baik teman dekat maupun teman sekedar teman, dan kini kakak asuhku. Begitu banyak orang yang ku kenal kini tengah melangsungkan pernikahan. ' mungkinkah menikah begitu penting ? '

Aku ikut bahagia melihat mereka bahagia, tapi aku jadi semakin takut untuk menikah. Menikah itu nggak sesimple yang kamu bayangkan atau kamu lihat melalui status yang mereka upload (menurutku). Kalau lagi mikirin hal ini aku jadi mikir ' kok dulu aku pernah ya ngebet banget pengen nikah? ' ,, ' apa karena aku sudah dewasa kini jadi aku semakin takut? '

Dulu ku pikir aku nggak bakalan pacaran lagi. Meski beberapa kali aku mencoba untuk menerima orang lain dalam hidupku, namun nggak sekali pun aku ingin mereka benar-benar hadir dalam hidupku. Nggak sekalipun aku ingin memulai suatu hubungan lagi dengan orang lain. Kapok? Ya mungkin begitu.. Aku kapok pacaran, aku nggak ingin pacaran. Tapi beberapa kali aku menaruh rasa, wkwk bodoh.


Aku masih maju mundur ingin menikah. Aku merasa belum siap. Tapi aku ingin dia yang saat ini bersamaku akan selalu bersamaku, tapi aku takut. Tidak bisakah kita melalui semua ini, tinggal besama, berbagi suka duka bersama tanpa suatu ikatan pernikahan? Aku merasakan ketakutan yang luar biasa alih-alih memikirkan hubungan dengan suatu ikatan.

Banyak hal yang belum bisa aku capai, banyak hal yang belum bisa aku lakukan, dan aku selalu takut melangkah dan mengambil keputusan, apalagi ini tentang pernikahan, bukankah begitu berat (?) Jujur, aku takut. 

-----------

Namun malam ini, aku menyadari suatu hal. Kita nggak bisa hidup seenak yang kita mau (semau kita saja) sejak lahir kita telah diciptakan dengan suatu 'keterikatan' tersendiri, dan.. Tuhan mau kita hidup berdampingan bukan sendiri-sendiri. Namun, mungkinkah aku bisa melakukannya?

Apabila ku renungkan...

Pernah ku bermimpi tentang suatu pernikahan. Aku menikah dengan seseorang yang bisa dan mau mandiri bukan hanya menyusahkan orang tuanya saja. Aku ingin tinggal dengan pasanganku saja, keluargaku? mereka memiliki bagian tersendiri dalam hidup kami, termasuk keluarganya. 

Nggak masalah apabila kami harus tinggal di daerah, setelah ku pikir-pikir aku memiliki beberapa kemampuan dan aku mampu untuk bertahan hidup dimana saja, maka ku harap aku memiliki pasangan yang sama pula. 

Saat melangsungkan pernikahan, aku ingin pernikahan yang sederhana, tanpa pesta mewah, cukup pemberkatan nikah saja di Gereja. Aku membayangkan berjalan menuju altar didampingi papa dengan gaun putih, papa menyerahkan diriku pada pasanganku dan kami ya kami menikah, dipersatukan oleh Allah dan nantinya maut yang akan memisahkan kita bukan manusia. 

Setelah kami resmi menikah aku ingin tinggal diluar kota. Tidak dikota yang sama dimana kami dan keluarga kami tinggal. (bukan maksud ingin menjauh dari keluarga) hanya saja aku ingin banyak belajar. Aku merasa tidaklah mudah membangun sebuah keluarga kalau kita selalu dekat dengan orangtua kita. Kita akan merasa bergantung, dari yang aku pelajari gesekan dan pertengkaran akan selalu datang pada masanya, dan apabila aku mulai jenuh dengan pasanganku, apa tidak besar kemungkinan aku akan kembali pada orangtuaku? HAHA sudah pasti. aku mengenal diriku dengan baik dan aku berusaha untuk menghindarinya. Namun ini pemikiranku. Apakah masih memungkinkan untuk terwujud?

Masih banyak yang kupikirkan tentang pernikahan. Ya, masih banyak.

------

Dulu, aku pernah emiliki pasangan dan kami memutuskan akan menikah, ya pacaran - untuk menikah. Namun dengan pemikiranku yang banyak berbeda dengannya membuatku semakin jengah dan berakhir kami sellau bertengkar setiap kali membahas tentang hal ' pernikahan '. 

Sebenarnya bukan hanya agama saja yang menjadi kendala untuk menikah, namun bagaimana pola pikir kita kedepannya juga bisa menjadi kendala, dan dari yang aku alami, aku menjadi takut untuk membahas pernikahan. Aku takut nantinya akan berujung ke pertengkaran. Mungkinkah aku bisa sependapat dengan pasanganku untuk kedepannya? Mungkinkah kami bisa hidup mandiri? Maukah dia berjuang bersama meinggalkan keluarganya untuk bersatu denganku? ' sebuah pertanyaan yang menghantuiku dan aku cukup takut----'


------

Salah satu alasan aku tidak ingin menikah adalah orangtuaku. Mereka ada contoh sehari-hari yang membuatku tak ingin menikah. Bahh menikah? Buat apa kita bersatu dengan orang yang hanya akan bertahan satu dua tahun kemudian selebihnya bertahan karena alasan anak? Lagi-lagi anak. Orang tua itu jahat. Kalau memang nggak suka yauda cerai aja, pisah aja, apa susahnya?

Aku semakin benci dengan orangtua yang mengatakan bertahan karena anak dan mereka sendiri selalu melampiaskan rasa benci pada anak mereka. bulshit!


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pernikahan"

Post a Comment

Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel