Pengalaman Ingin Kabur dari Rumah

Suatu waktu pernah aku merasa sumpek dirumah, ingin rasanya pergi dari rumah. Terutama kalau orangtua sudah bilang 'pergi aja, aku nggak butuh, silahkan kalau mau pergi'. Disatu sisi hati dan telinga juga semakin panas terbakar. Siapa juga yang nggak kebakar kalau terus diberi kata-kata pedas dan panas?

Sedih...

Mungkin memang benar, ada masanya kita harus sama orangtua dan ada masanya kita harus pergi. Kalau aku, aku inginnya memilih pergi. Tapi masih terikat disini. Masih ada beberapa hal yang membuatku jadi terikat.

Aku punya orangtua yang selalu bertengkar tapi ngelampiasin emosinya ke anak. Memang kekerasan fisik nggak pernah terjadi, tapi ada bibir yang selalu berkata kasar, bukankah ini termasuk kekerasan verbal?

Buatku, aku tinggal nunggu waktu aja kok. Suatu saat, saat telah terlepas dari beberapa ikatan, aku bakalan pergi dari rumah. Aku akan plan dan saving untuk hal ini. Bagaimanapun untuk keluar dari rumah aku butuh biaya, dan aku pun juga ingin pergi baik-baik.

Dulu ku pikir ketika usiaku terus bertambah maka perlakuan orang tuaku akan berubah. Nyatanya tetap sama saja, ia akan selalu over protect dan cenderung mengekang, ia ingin tahu segalanya kemudian melarang segalanya. Wkwk lucu. Dikiranya apa aku ini anak belasan tahun?

Sungguh rasanya aku ingin menyerah kalau harus berhadapan dengan orangtuaku. Aku capek, lelah tinggal dirumah. Sehari-hari rumah serasa neraka. Isinya hanya amarah dan umpatan. Hal yang menyakitkan adalah ketika kamu nggak pernah melakukan sesuatu dan orangtuamu mengatakan bahwa kamu melakukan hal itu. Itu sangat menyakitkan.

Selama aku hidup aku hanya sekali pernah membantah secara langsung. Selebihnya? Nggak pernah, marah ya pernah tapi tidak di depannya. Aku ngomel di belakang saat ia tak ada dirumah. Apakah aku jahat dan memang pantas untuk diberi karma? lalu bagaimana dengan orangtua ku yang selalu memberikan kekerasan secara verbal? Bukannya juga pantas untuk diberi karma?

Seharusnya karma itu nggak harus ada. ahh tahulah hidup ini ribet amat. Bikin pusing, bikin capek, bikin sedih.