Apa ? What.

Kenapa kamu selalu naik dan turun?

   Aku seperti menunggu, sedang menunggu? Ya, mungkin seperti itu lah. Entah mengapa aku merasa seperti itu. Kamu angin yang selama ini bersama aku melewati waktu ini meski tak bersama namun selalu ada dan saling berbagi serta melengkapi meski kita tak pernah sejalan dan berusaha untuk saling terbuka. Kamu angin yang banyak mengajarkan ku akan segala hal yang ada. Kamu angin yang membuat pikiran ku berubah. Tapi kamu juga yang mengubah ku seperti ini. Lalu mengapa kamu seperti ingin pergi disaat aku mulai berusaha untuk melupakan masa lalu ku dan menjejakkan kaki ini bersama kamu pada lembaran baru?

  Aku akui aku bersyukur meski aku menjalani semua ini dengan keterpaksaan sebelumnya. Aku bersyukur pada Tuhan yang menciptakan aku seperti ini dan pada Tuhan yang telah mempertemukan aku dengan angin yang kini sedang berada pada kerumunan orang banyak untuk mewakili satu nama, Aku juga tak akan pernah lupa untuk mengucapkan syukur pada Tuhan yang telah mempertemukan aku dengan semua eks-eks ku. Aku tahu dan cukup paham akan maksud dari semua ini. Tapi aku belum bisa untuk menerima semuanya.

     Aku mengerti hidup ini penuh dengan liku-liku. Aku paham bahwa semua yang aku jalani ini menimbulkan resiko atau efek samping yang cukup sepadan dengan apa yang aku lakukan. Jadi apa yang kamu takutkan kini angin ku? Jangan kamu berikan alasan yang tidak masuk akal dengan kamu berkata bahwa kamu takut aku terlibat terlalu jauh dalam suatu masalah yang nantinya akan terjadi. Lalu bagaimana kah yang kamu mau? Kamu mau hubungan ini seperti ini saja tanpa status yang jelas? Oke. Aku mau melakukan semua ini. Tapi untuk setiap sesi yang kamu ingin kan nantinya, mungkin aku tidak dapat melakukannya. Bahkan untuk memeluk pun mungkin aku tidak bisa.

     Aku ingin rasanya untuk menangis. Menangis sejadi-jadinya. Aku ingin meratapi semua ini saat kamu mulai mendesakku untuk berkata sesuatu. Tapi aku sudah janji pada diri ku sendiri serta guru terkasih ku bahwa aku tidak akan menangis, jadi aku tidak menangis saat di depan mu. Tapi mengapa kamu tidak cukup paham juga bahwa aku ini sedang tidak ingin kamu membahas hal yang terlalu pribadi pada kamu. Bukan maksudku , aku tidak bisa terbuka pada kamu . Tapi aku membutuhkan waktu untuk sekarang. Sudah aku coba untuk mengungkapkan apa yang ada. Tapi bagaimana dengan kamu? Kamu tidak melakukannya juga. Aku trauma dengan semua ini.

     Aku memang sudah capek dan aku sudah lelah untuk menunggu dan berharap. Aku takut semuanya akan berakhir begitu saja. Ampunn , semua masih terjadi dengan kurun waktu yang cukup lama, jadi untuk apa aku memikir kan kata seseorang itu pada ku? Pada hari berikut nya dimana kita akan liburan panjang di rumah masing-masing atau malah di tempat lain, justru ingin ku bilang bahwa aku lelah tapi aku ingin selalu bersama mu.

     Aku hanya ingin kamu meyakini perasaan mu pada ku. Aku tidak ingin ketidapastian. Hanya itu .

   

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Apa ? What."

Post a Comment

Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel