Kembali Lagi



Kembali ke masa lalu, dimana masa yang mempunyai banyak sekali kenangan indah bersama kamu di sana yang entah berapa jauh nya dari letak dimana tempat ku berada saat ini. Dimana tempat yang sulit untuk aku jangkau. Dan entah mengapa aku masih merasakan hal yang sama . Hal yang tidak seharusnya ada, karena terhapuskan kenangan bersama kamu. Kamu yang telah pergi.

Jika dirasakan dengan di sambungkan pada pemikiran, perasaan ku masih lah sama seperti dahulu. Perasaan ku pada kamu. Kamu di sana yang entah masih tetap tidak kah memiliki perasaan yang sama dengan aku? Aku masih terlalu takut untuk mengerti semua ini. Aku masih takut untuk mengetahui serta menerima sebuah kenyataan yang menjelaskan bahwa kamu telah begitu jauh dengan ku. Jauh entah bagaimana hingga aku tidak bisa kembali untuk bersama kamu.

Semakin aku menyangkal, semakin rasa yang sebenarnya itu muncul. Semakin aku berkelit, semakin pula rasa itu mengikat ku. mengikat aku bersama kamu. Ingin aku kamu mengerti sebuah hal bahwa perasaan ini masih ada untuk kamu. Kamu yang jauh disana. Kamu yang sudah bukan milik aku. Kamu yang sudah tidak dapat lagi bersama aku. Aku yang hanya sebuah air yang tidak berarti bagi kamu. Tidak akan mengukirkan sebuah kenangan pun dalam hidup mu, dalam lembar hari mu. Karena aku yang hanya datang kurang dari dua bulan ini hanya beberapa kali dapat bersama - sama kamu. Menghabiskan waktu kita berdua hanya beberapa jam bersama.

Rasa nya aku kembali merindukan waktu kebersamaan kita. Pagi yang tergantikan siang bersama sinar terik matahari yang membakar kulit ku dan kulitmu. lalu kamu yang berusaha untuk menutup, menghalangi sinar matahari itu masuk dalam kulit ku, dan kamu menutup semua itu dengan tangan mu,tangan yang berusaha melindungiku dari sinar matahari yang tidak jahat namun juga tidak baik. Tidak hanya itu, aku juga merindukan malam-malam kebersamaan kita. Malam yang aku lewat kan bersama kamu dengan dua orang sahabatmu,duduk berempat di bawah naungan bulan dan bintang, menikmati empat cangkir dengan berbagai macam minuman serta makanan kecil yang pasangan sahabatmu berikan. Malam yang aku lewat kan hanya untuk melihatmu tampil semaksimal mungkin dengan kesungguhan hati memainkan alat-alat musik gamelan banyuwangi yang dalam setiap proses latihan membuat kamu lelah, yang dalam setiap proses latihan membuat aku menunggu kamu untuk meluangkan waktu bersama aku.

Aku juga merindukan dimana saat aku memelukmu dalam perjalanan panjang liburan kita. Di bawah sinar matahari yang sangat panas hingga terasa akan membakat kulit kita. Melewati sebuah jembatan yang menghubungkan dua wilayah, di atas air yang kamu takuti selama ini, kamu rela untuk memenuhi kemauan ku melewati semua itu bersama ku. Melewati hal yang selama ini kamu jauhi, setelah kita berdua menghabiskan waktu di sebuah pantai, menikmati debur ombak, menikmati tawa banyak anak kecil, memperhatikan orang yang ada di sekitar. Bercanda tawa, merenungkan entah bagaimana hingga kita tenggelam pada pemikiran masing-masing.

Tidak terasa sudah hampir dua minggu kamu meninggalkan aku. Sudah kembali pada awal bulan. Dimana seharusnya pada bulan ini kita akan mulai memasuki masa anniv yang ke 3 bulan. namun kamu telah pergi pada 3 hari sebelum tanggal resmi hubungan kita. Kamu pergi membawa serta kenangan mu yang telah lalu bersama seseorang di masa lalu mu. Seseorang sebelum aku. seseorang yang sangat kamu sayang hingga barang pemberian nya masih kamu simpan. Kamu simpan dengan baik. Hingga saat barang itu hilang kamu rela untuk membuat Nazar agar barang itu kembali pada kamu.Seandainya hubungan ini masih berlanjut, mungkin aku pun tidak akan dapat bertahan dengan kamu yang masih terpaku dengan masa lalumu. Aku seharusnya dapat peka dengan perasaan mu , namun aku masih terlalu optimis pada waktu itu, hingga aku terus mempertahan kan kamu , kamu yang disana , yang telah pergi menjauh, bersama kenangan masa lalu mu yang bukan bersama aku. Namun bersama orang yang nun jauh bebeda pulau dengan kita,dan kita yang hanya terhalang berbeda kota.

Beberapa waktu yang terlewatkan tadi, tidak lama hanya beberapa jam yang lalu sebelum semua kata yang ada saat ini terangkai. Aku kembali mengingat mu , aku kembali merindukan mu. aku kembali mengenangmu. Aku mengingat mu yang dahulu pernah mengukiran sebuah warna dalam hidup ku. Aku merindukan mu dimana saat-saat liburan musim panas yang lalu, kamu aku serta sepasang sahabat mu yang berjalan bersama , menghabiskan waktu bersama alam. Aku dan kamu bergandengan tangan, melewati jalan yang menanjak, serta melalui setiap jalan yang licin. Aku dan kamu yang menghabiskan setengah hari bersama. Dengan di selingi sebuah kecupan pada pipi yang membuat sebuah getaran aneh pada ku. entah bagaimana dengan perasaan mu saat itu. Dan pada akhir semua itu, aku hanya dapat mengenangmu. Mengenang kisah kita. Mengenang masa lalu, masa yang pernah kita ukir bersama namun masih membekas pada lembaran kertas ku.

Ingin rasa nya aku kembali pada saat-saat aku dan kamu masih dalam satu lokasi tempat pembelajaran, tempat dimana kita sama-sama belajar. tempat dimana aku yang selalu menanti jemputan untuk kembali ke rumah, lalu bersamaan dengan itu, sering kali aku melihat kamu bersama sekelompok teman-teman mu di bawah naungan bimbingan guru kita , kamu berlatih memainkan alat-alat musik gamelan jawa yang merdu. Lagu-lagu campursarian kamu bawa kan dengan diiringi oleh keyboard dan gitar bass. Bersama beberapa sinden yang juga merupakan teman-teman bagian dari kelompokmu. Beberapa kali setelah aku pulang sekolah dan latihan gender, aku memperhati kan kamu yang sedang menabuh saron. Tangan mu yang dapat dengan lincah memainkan semua itu membuat aku ingin suatu saat dapat seperti mu meski susah. Sama susah nya saat aku bersama mu lalu melupakan mu.

Entah mengapa tak bisa aku pungkiri aku membutuh kan orang lain untuk membantu aku menghapus kenangan yang perlu untuk di hapus. Tapi mungkin kah bisa? Aku memang memiliki sebuah keyakinan, bahwa memang aku dapat melakukannya. Namun aku masih tidak tahu, harus bersama siapa kah aku menggantikan semua kenangan itu . Aku membutuh kan orang lain, namun aku sendiri masih terjebak dengan perasaan ku yang tidak pasti.

Sebuah pemikiran baru terlintas, sebuah keyakinan baru mulai muncul. Aku yakin serta percaya pada dia yang masih abstrak. Pada dia yang masih belum aku ketahui keberadaan nya. Pada dia yang aku tahu Tuhan sudah simpan baik-baik untuk aku. Pada dia yang masih terlalu baru untuk ku suatu saat nanti namun pasti akan muncul di saat yang tepat. Aku juga yakin serta percaya pada apa yang akan tejadi nanti. Aku juga percaya pada waktu yang menentukan, pada sebuah takdir. Bersama dia yang tidak aku ketahui akan aku lewati hari-hari ini, menghapus dan menggantikan nya dengan kenangan yang baru. Kenangan yang berarti pada lembaran baru hidup ku nanti.





Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kembali Lagi"

Post a Comment

Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel