Jalan Jalan Bersama Kamu



Jalan-jalan..

Kembali aku teringat dan merindukan kita yang dahulu. Kita yang selalu bersama.Berjalan dalam suka dan senang. Saling merangkul dan menopang. Kamu , aku, dan dia.

Dengan status masing - masing kita menjalani hidup ini dengan semangat. Kamu dan dia yang selalu turut membantu aku di kala aku tidak tahu harus bagaimana . Kamu dan dia yang selau mendengarkan setiap cerita ku. Kamu dan dia yang bertolak belakang sifatnya dengan aku. Aku merindukan masa-masa itu. Dimana kamu , aku dan dia berjalan bersama.

Aku masih ingat kamu dan dia yang selalu dengan enggan untuk bangkit berdiri namun aku selalu menarik kamu dan dia untuk bangkit menemani aku berjalan-jalan menyusuri lingkungan sekolah kita. Aku juga masih ingat di kala sekolah kita pertama kali di gabung kamu, aku dan dia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk melihat sekolah yang ada di belakang kita itu bagaimana. Dan di saat kita melewati halaman musholla sekolah itu kamu dan dia akan tersipu malu karena di sana terdapat banyak sekali laki-laki yang suka menggoda. Maka kamu dan dia akan mendorong aku untuk berdiri pada baris yang paling pojok kiri agar kamu dan dia tidak telalu terlihat. Namun aku yang selalu suka di tengah sering kali enggan untuk berpindah posisi karena aku tahu, kamu dan dia sebenarnya menyukai saat di goda oleh laki-laki itu.

Kamu dan dia yang selalu bersama aku, hingga menemaniku menunggu jemputan oleh orang tua ku. Aku merindukan semua hal yang pernah kita lakukan bersama dalam satu tahun terakhir. Mulai dari bolos bersama, makan bersama, mbolang bersama, bercerita bersama, hujan-hujan bersama, tidur bersama, ganti baju setelah olah raga bersama yang lalu akan di ikuti ke kantin bersama, di marahi wali kelas bersama, mendapat omelan guru bersama, belajar bersama, dan lain-lain yang masih banyak lagi.

Kalian, kamu dan dia masih ingat kah pada waktu kita ulangan akhir semester mengenai mata pelajaran produktif kita? Kalian yang telah peka dengan irama sedangkan aku yang tidak dapat peka-peka sehingga membuat mbah Narto guru kita yang unik itu marah kepadaku. Pernah kah kalian ingat saat aku tidak dapat menabuh peking , apa yang sering kali mbah Narto katakan? Ingatkah kalian kala aku tidak dapat menabuh bonang, apa yang mbah narto lakukan? Tapi karena kalian ada, aku tidak merasa sendiri dan kalian lah yang membantu aku untuk melakukan itu semua.

Aku ingin kembali pada masa-masa itu. Kamu dan dia yang selalu alay dan berusaha untuk menggoda kakak -kakak kelas kita yang laki-laki dan aku yang hanya bisa tersenyum namun kalian yang menggoda malah mereka yang kalian goda balas balik menggoda aku yang hanya diam saja. Aku yang tidak alay akhirnya masuk dalam komunitas kalian yang alay. Tapi kita tetap satu. Kamu , aku dan dia saling melengkapi dengan kepribadian kita masing-masing.

Sekarang tidak ada lagi teman-teman terbaikku yang dapat aku gandeng dan aku ajak untuk bejalan bersama menyusuri sekolah di saat aku bad mood. Sekarang tidak ada lagi juga teman-teman yang aku ajak untuk berjalan bersama menuju kekamar mandi , perpustakaan , kantin ataupun ruangan - ruangan tertentu yang biasa nya aku dan kalian laukan bersama. Sekarang aku lebih banyak melakukan hal-hal itu dengan sendirinya. Sekarang tidak ada teman yang akan aku geret dan tarik untuk menemani aku menyusuri setiap sudut sekolah. Tidak ada sama sekali. Aku rindu saat kita berada di ruang C2 bersantai pada markas anak teater lalu berjalan malu-malu saat melewati basecamp teater dekat pendopo samping aula. Aku rindu kamu, dia dan aku yang aku ajak untuk duduk de belakang artbizt. Aku kangen saat kamu , dia dan aku berusaha menggapai ceres pada pohon ceres yang ada di dekat ruang karawitan banyuwangi. Aku merindukan semua itu.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Jalan Jalan Bersama Kamu"

Post a Comment

Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel