Merindukan Masa Lalu Kembali



Malam yang sepi kembali memasuki dunia ku. Bulan dan bintang mulai memunculkan sinarnya. Aku tahu tak akan bisa aku menggapai mereka yang jauh. Mereka yang berada di langit dan sedangkan aku hanya berada pada bagian kecil dalam bumi.Aku yang hanya dapat berkumpul pada tanah hanya bisa memandang mereka yang seindah bulan dan bintang di atas langit sana, dengan sinarnya aku tahu bahwa mereka ada dan akan selalu ada bersama ku.


Jarak dan waktu tidak akan pernah menjadi sebuah masalah untuk kita. Namun niat dan keinginan lah yang merupakan sebuah kunci dari semua itu. Aku merindukan kalian yang berada jauh di sana. Meski kita berada dalam satu langit, berpijak dalam satu bumi yang sama, menghirup udara yang Tuhan berikan secara cuma-cuma juga bersama. Namun jarak lah yang memisahkan kita. Meski hanya dalam kurun waktu dua bulan yang tak akan lama, namun aku sudah merindukan kalian. Jadi hanya sebuah tulisan saja lah yang dapat menjadi pengganti dari isi hati ku, seperti janji ku pada kalian sebelum kalian pergi melangkah untuk masa depan.


Aku tahu bukan lah kalian yang pergi untuk meninggalkan aku. Namun aku lah yang pergi meninggalkan kalian. Aku lah yang terlah pergi dahulu sehingga membuat guru-guru bahkan wali kelas tersayang kita kecewa padaku, dan memang yang terutama adalah kalian semua. Aku masih ingat bagaimana kalian mengungkapkan rasa kekecewaan itu. Kalian marah pada ku yang memang semua salah ku dengan membuat keputusan ini. Namun apa lagi yang dapat aku lakukan ?


Berusaha untuk  menjalani semua yang bertolak belakang dengan keinginan hati dan tidak dengan sungguh murni keinginanku ini tidak lah mudah. Memang semua karena keputusan yang aku buat, namun alasan di balik semua itu bukanlah kehendak ku. Aku tahu kalian berusaha untuk memahami semua ini, tapi mengerti kah kalian?


Kini aku menjalani semua dengan sendiri. Aku melewatinya dengan sendirian. Bukan berarti aku tidak memiliki teman. Aku mempunyai teman. Tapi tidak sedekat kalian. Aku berusaha untuk menuruti apa yang kalian minta, aku berusaha untuk terbuka pada orang lain seperti yang kalian saran kan. Aku berusaha untuk bersosialisasi dengan  lingkungan baru dan orang lain seperti yang kalian  inginkan. Tapi tetap saja semua rasa ku pada kalian  tidak dapat di samakan seperti pada mereka semua. Paham kah kalian?


Ketika ada seseorang yang mengajak ku untuk berjalan-jalan pada saat jam  kosong di tempat baru ini, aku kembali teringat akan kalian. Aku teringat saat kamu dan dia yang selalu enggan untuk bangkit lalu aku yang sering kali memaksa kalian untuk bangkit dan berjalan bersama untuk pergi kesuatu tempat yang tidak jelas atau hanya untuk sekedar iseng menyusuri sekolah kita yang tidak sempit itu. Sekolah kita yang luas hingga sampai pada sekolah belakang kita yang telah di gabung menjadi satu dengan sekolah kita.


Ingatkah kalian saat kita pergi kekantin bersama setelah bertukar pakaian di ruang 17 (vokal) sehabis olah raga, lalu kalian yang akan beradu untuk mengambil ceres didekat kantin, dan aku yang hanya sering kali menghabiskan tapi tidak  turut ikut mengambilnya. Masih ingat kah kalian di saat kita berjalan – jalan iseng ke sekolah belakang yang terdapat banyak laki-laki yang sering kali kalian goda bersama di saat mereka lewat akan menuju ke sekolah mereka, dan di saat kita bertiga yang lewat memasuki wilayah sekolah mereka, kita yang kembali di goda oleh mereka. Ingat kah kalian?


Aku merindukan masa-masa di mana kita saling bertukar cerita serta pengalaman entah itu dengan mantan atau pacar kita masing-masing. Aku merindukan masa-masa kita berjalan bersama, kita mbolos sekolah bersama hingga membuat praduga yang tidak-tidak oleh guru-guru serta teman-teman kita yang lain. Lalu kita yang di marahi oleh wali kelas kita, kita yang di tegur bersama,dan masih banyak lagi. Aku merindukan di saat aku menggandeng tangan kalian lalu mengajak kalian untuk keluar pada zona nyaman kalian hanya untuk menemani aku berjalan berkeliling sekolah. Aku juga rindu untuk mengabadikan diri pada gambar secara bersama-sama dengan kalian.


Masih ingat kah kalian pada ujian akhir semesteran untuk penentu kenaikan kita yang terakhir? Aku yang tidak dapat memahami irama hanya dapat pasrah pada kemampuan yang aku miliki. Namun kalian turut membantuku meski aku tetap tidak bisa-bisa juga. Kalian begitu sabar menghadapi aku yang labil. Meski terkadang kalian juga sempat marah pada ku, namun aku tahu aku salah. Kita memang sama-sama labil, namun pasti akan ada satu orang di antara kita yang akan menjadi penengah dari semua itu.


Cepat lah selesai kan apa yang menjadi tugas kalian, meski kita tidak lagi saling bertatap muka setiap hari,tidak lagi saling mendengarkan suara masing-masing setiap hari,tidak lagi berjalan beriringan bersama setiap hari,tapi kita tetap satu dalam hati masing-masing. Aku , kamu, dan dia, KAUM ALAY.


Berikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan yang kalian miliki. Aku percaya kalian pasti dapat menjadi yang terbaik di antara yang ada,karena kalian memiliki kemampuan itu. Disini aku akan berusaha seperti yang kalian saran kan. Maka cepat kembalilah dan kita akan berjalan bersama lagi meski tidak akan saling bersama setiap hari. Aku menunggu kalian teman-teman terbaik yang pernah ada di hidupku. Yang sedang jauh namun selalu dekat di hati .

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Merindukan Masa Lalu Kembali"

Post a Comment

Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel