Jatuh Cinta Diam-Diam Dengan Kota Gudeg
Pertemuannya singkat, pada meja dan kursi yang panjang disuatu sore hari..
sumber: Google |
Tapi sebelumnya kita sudah sempat berjumpa beberapa kali. Pertanyaan yang paling ku ingat adalah.. " Nggak mandi Mey? " saat itu pukul 10 malam.. si kamu baru mandi dan aku lagi sibuk mencari barang, lebih tepatnya membongkar tas yang penuh dengan barangku tanpa ku tata sebelumnya.
Sayangnya saat itu aku belum menaruh rasa.. Aku hanya tersipu malu disapa oleh si kamu yang wangi aroma dede bayi banget. Ihh bikin gemes. Aku juga nggak pernah lagi terpikiran sedikitpun sesuatu tentang kamu.
Satu hari berlalu, rupanya diam-diam aku mulai memperhatikanmu tanpa aku tahu apakah kamu memperhatikan aku juga atau tidak. Diam-diam aku mulai penasaran akan dirimu. Tapi aku masih menahan, dan di suatu sore itu dengan meja panjang dan kursi berderet kita mulai saling berbicara..
Ada yang bertanya padaku apakah nantinya aku bakalan langsung kembali ke kota asalku? Ku jawab aja sekenanya kalau aku berniat liburan ke kota Gudeg. Lalu orang yang bertanya itupun menyahut kalau ternyata si kamu juga hendak langsung kembali ke kota Gudeg. ' dag dig dug ser '. Si kamu pun menawariku untuk pulang bersama.
Rupanya banyak yang akan ke kota Gudeg. Ramai-ramai kita pergi bersama. Kurang lebih ber 5 orang. Masih teringat jelas bagaimana perjalanan kita. Tapi entah kenapa aku nggak ingin menceritakannya.
Beberapa kali saja kuingat tatapanmu, wajahmu, lalu sejak saat itu aku selalu menunggu setiap kamu update status dan menunggu pesan yang kamu kirim sampai berharap suatu saat memang benar perasaanku kamu menaruh rasa.
Rupanya hingga tahun berganti pun kamu masih sama dan aku juga masih sama. Sebentar lagi usiamu akan bertambah. Mungkinkah kamu tidak ingin merayakannya dengan orang spesial? Kamu bilang kamu ingin tinggal lama di kota Gudeg, sama. Aku juga. Dari dulu hingga saat ini aku masih tetap jatuh cinta sama kota Gudeg. Nggak kepikir sedikitpun aku bakalan tinggal di kota luar kota Gudeg. Aku juga sudah bosan dengan kota metropolitan. Ingin cari suasana yang ramah, nyaman, dan juga tentunya akan lebih asyik kalau bersama orang yang terkasih.
Hmmm... sampai sekarang aku masih suka terbayang cerita duduk di bangku panjang itu. Orang bisa saja berubah. Akankah kamu berubah?
Kita tidak tahu akan hari esok. Semua masih rahasia dan biar deh itu jadi rahasia Tuhan.
Salam Mey, PO
0 Response to "Jatuh Cinta Diam-Diam Dengan Kota Gudeg"
Post a Comment
Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com