Perasaan Ketika Tinggal di Rumah Baru





Rumah adalah tempat dimana kita melepas lelah atau sekedar untuk singgah istirahat sejenak. Rumah juga tempat dimana kita berbagi suka dan duka dengan keluarga, beramah tamah dan bersenda gurau. Seringnya orang akan berkata RUMAHKU adalah ISTANAku. Rumah juga dapat menggambarkan atau mencerminkan dari pemiliknya. 

Karena memang rumah begitu berarti, lalu bagaimana dengan kita yang sedang menempati rumah baru? Hmm bagaimana perasaan Anda ketika menempati rumah yang Anda tinggali saat ini pertama kalinya? Sebagian orang mungkin biasa saja, atau mungkin ada yang merasa takut atau was-was karena sebelumnya sudah pernah ada cerita miring tentang rumah itu.. Berikut tulisan kali ini saya ingin membahas tentang pengalaman saya ketika tinggal dirumah baru ^^. ( maksudnya pertama kali tinggal dirumah yang baru ditinggali ).

perasaan ketika tinggal drumah baru
sumber: google

Seringnya pindah-pindah rumah selama 20th saya hidup membuat saya memiliki banyak kisah yang sebenarnya dapat diceritakan disini ^^ Namun saya akan menceritakan secara sekilas dan beberapa saja.

Setiap pindah rumah, hari pertama kalau kata orang Jawa, rumah itu harus dimelek'i atau peghuni rumah itu wajib begadang atau mengadakan acara syukuran gitu. Biasanya yang diundang kerabat dekat atau keluarga atau teman. Entah maksud dan tujuan yang jelas apa, tapi memang begitu adanya. Orang tua saya pun masih memegang teguh pemikiran ini. Pamali kalau nggak dilek'i atau melek'i. Akhirnya setiap pindah rumah pasti begadang gitu atau pokoknya yah tidurnya malem lah hampir pagi.

Beberapa kisah menarik pun saya dapatkan, karena setiap pindah rumah pasti rumah itu memiliki masalah. 4 kali pindahan yang masih saya ingat.. Pertama, saya menempati rumah yang cukup besar menurut saya dengan luas bangunan lebih dari 200m ( lupa saya ), namun rumah ini lama tidak dihuni, jadi ketika kami masuk kami harus membersihkannya dahulu dan ada tumbuhan liar sudah ada didalam rumah.. Kebayangkan gimana berantakannya? Ketika usai kami bersihkan dan kemudian kami tinggali, semua tidak semulus begitu saja, tentu ada gangguan-gangguan dari sesuatu yang tidak bisa kita percaya dan lihat namun nggak bisa mangkir kita bisa rasakan dan pastinya mengganggu apabila kalian yang nggak betah. Waktu itu saya masih SD jadi belum begitu paham soal yang beginian, hanya saya sudah tahu memang karna sering dengar orang dewasa bicara. Syukur waktu itu orang tua saya masih punya rewang ( bahasa kekiniannya asisten rumah tangga ) jadi apabila saya dan adik-adik ingin ke kamar kecil saat malam hari pasti manggil mbak untuk nemenin kalau mbak nggak bisa bangun yauda deh kita tahan kencing heehe..

Lanjut kedua saya pindah rumah setelah kurang lebih 5-8 tahun tinggal dirumah yang saya ceritakan itu. Pindah kerumah yang aga kecil entah luas bangunannya ada 100m atau tidak, lupa-lupa ingat saya, yang saya ingat rumahnya kecil tapi juga masih ada hawa-hawa yang nggak enak gitu. Jangan ditanya tentang kondisi rumahnya, rumahnya agak lembab dan sudah pasti saya yakin sekali pasti ada sesuatu didalamnya apalagi bagian jemuran dan dapur yang lembab sangat. Tapi mau bagaimana lagi, kan saya tinggal dengan orang tua jadi nurut saja. Waktu itu saya sudah menginjak SMP jadi sudah mulai harus apa-apa serba sendiri apalagi kamar dan kamar mandi tidak jauh, jadi tidak bisa bergantung dengan siapa-siapa. Mau sama mbak pun nggak bisa karna mbak sudah nggak ada.

Saya tinggal dirumah yang kedua hanya kurang lebih 2-3 tahun saja.. Tapi untuk peruntungan.. kedua rumah ini membawa rejeki yang lumayan, kalau orang cina bilang bawa hoki karena mujurnya pas. Dari dulu orangtua saya juga masih aga kolot begini,, kalau cari rumah tuh dilihat yang mujur atau letak rumahnya bawa hadap mana, karna akan menentukan bakalan bawa rejeki atau justru bakalan banyak pengeluaran (?)

Lanjut ke rumah ke tiga dirumah ini saya hanya tinggal 1 tahun saja, saya ingat betul ini rumah kami yang kecil dan gang yang aga susah diakses meski nggak sesusah rumah yang ke empat namun mobil waktu itu aga susah juga sih masuk. Untuk rumah yang ini karena tergolong baru tidak ada masalah mistis. Sebelum pada ninggali untuk melekan saya sudah pernah berada dirumah itu sendirian tanpa alas, tanpa kasur tinggal 2 hari 1 malam. SENDIRIAN, alasannya? alasan pribadi hehe, hanya saya dan mama yang tahu. Pokoknya saya tinggal disitu sendirian dan memang nggak ada apa-apa, kalau ada sesuatu itu hanya perasaann saya saja yang ketakutan karena pikiran saya yang parno. Lha kok malah tinggal cuma satu tahun? Iya jawabannya karena rumah ini membuat kami sekeluarga jadi banyak pengeluaran. Hhuhuhuhu.. Pernah juga yang saya heran papa sampai jual koleksi peralatan komputernya yang berharga untuk makan. Buseettt jaman ini adalah jaman tersusah yang pernah saya ingat.

Pindah ke rumah yang ke empat dirumah ini kembali saya tinggal dirumah yang aga besar menurut saya. Setelah dirumah ke dua dan ketiga yang lebih kecil dari sebelumnya, akhirnya balik lagi dirumah yang lebih luas meski gang tempat tinggalnya nggak begitu luas atau kecil. Sama seperti rumah sebelumnya, rumah ini lama tidak dihuni, jadi kami harus membersihkan rumah ini sampai 1 minggu. Kenapa lama? Pertama karena luas, kedua karna nggak pakai rewang, ketiga karna memang kuoootorrr sekali. Yang punya sih bilangnya tidak ditinggali selama 1-2 tahun, tapi menurut saya ini lebih dari 1/2 tahun. Tentu ini ada bertahun-tahun melihat debu dan kotoran kamar mandi yang susah sekali hilangnya. Butuh waktu yang lama untuk kamar mandi, apalagi baunya. Beuhh... Tapi akhirnya toh kami tinggali dan aman.

Tahu nggak menurut kalian mana cerita yang paling seru?

Pengalaman yang nggak akan pernah saya lupa adalah ketika saya dirumah keempat saya pernah mendengar suara langkah kaki dari tangga kamar, namun begitu saya liat tangga itu tidak ada suara apa-apa, pernah juga sampai saya turun saking penasarannya lihat papa saya tidur atau tidak dan rupanya hanya saya seorang yang masih terjaga dimalam itu. Kurang lebih 6 bulan -1 tahun saya masih mendengar atau merasakan hal itu. Hingga akhirnya sudah jarang. Rupanya tidak hanya saya saja, tapi adik saya juga. Sayangnya nggak semua orang dirumah yang percaya dengan cerita saya dan salah seorang adik. Jadi kami hanya bisa diam dan memendam. membiarkan suara itu terdengar.

Tapi tak terasa sudah 5 tahun kami tinggal disini, dan rumah ini masih sama. Saya tidak lagi takut untuk pergi ke dapur atau ruang makan, atau begadang malam hari. Naik turun tangga sudah biasa. Tinggal sendiri pun biasa. Seperti yang mama saya katakan, semua tergantung daripada diri kita sendiri. Kalau kita merasa tidak ada apa-apa dan biasa saja ya biasa saja, karena toh alamnya sudah beda. Mau bagaimana pun mengelak memang mereka ada didekat kita. ^^

Kalau dulu saya dan adik mungkin takut tinggal dikamar sendirian, atau dirumah sendirian, atau mungkin pergi ke dapur dan kamar mandi saat malam  takut, kini tidak lagi. Semua sudah biasa saja. Pokoknya tergantung dari pikiran dan perasaan kita. Kini malah kita lebih senang kalau sendirian dari pada banyak orang, karena tidak ada lagi perasaan takut ^^.

Masih banyak pengalaman 'mistis' yang pernah saya dapatkan, namun rasanya aga merinding juga kalau diceritakan malam-malam begini. Mungkin ada yang ingin menambahkan bisa tinggalkan komentar kalian dibawah ^^

Sekian dahulu postingan kali ini. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Perasaan Ketika Tinggal di Rumah Baru"

Post a Comment

Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel