Review Novel Mira W Sampai Maut Memisahkan Kita




Novel Karya, Mira W.
Judul, Sampai Maut Memisahkan Kita
Penerbit, PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah 336 Halaman

Sinopsis :

" Banyak lelaki yang menginginkan tubuhku. Dari yang banyak itu, hanya sedikit yang menginginkanku sebagai istri. Dari yang sedikit itu, hanya beberapa yang sungguh-sungguh mencintaiku. Dan dari yang beberapa itu, tidak ada yang menghargai diriku sebagai manusia. Karena itu aku harus menghargai diriku sendiri "

" Dan itukah hargamu sekarang? " sergah Febrian marah-marah sambil menunjuk lambaran-lembaran uang diatas meja.

" Mengapa tidak kamu ambil untuk menghargai dirimu? "

" Karena aku tidak menerima uang dari orang yang lebih tidak berharga lagi daripada diriku. Anggaplah pelayananku malam ini sebagai tip untukmu "

Mula-mula, Febrian hanya membutuhkan wanita itu sebagai alat untuk menyembuhkan penyakitnya. 

Ketika kemudian ternyata nilai wanita itu lebih mahal daripada sekedar obat dan hibura, dia terperosok ke dalam dilema yang rumit...

------------------------


Novel ini menceritakan tentang seorang pria yang dimasa mudanya ia telah melakukan sebuah kesalahan, yaitu berhubungan seks bebas dengan seorang wanita yang sempat ia taksir hingga kemudian terjadilah hamil diluar nikah. Pasangan muda mudi yang belum siap akan hal ini jelas pada akhirnya tidak kuat dalam membangun hubungan rumah tangga. Jauh sebelum memutuskan untuk menikah, Inge, gadis yang dihamili oleh Febrian memutuskan untuk membunuh kandungannya dengan cara apapun bahkan aborsi pun ia jalankan. Namun sayang, bayi itu tetap ada hingga kemudian ia terlahir cacat.

Kelahiran bayi cacat membuah Febrian shock dan trauma hingga akhirnya berdampak pada kehidupan rumah tangga mereka. Febrian tak lagi bisa melayani istrinya karena rasa bersalah yang besar terhadap anaknya yang telah meninggal dan juga cacat. Bayangan anak yang cacat itu mmebuat ia tak lagi bisa menjadi laki-laki seperti pada umumnya, febrian, impoten.

Inge yang tidak kuat menghadapi sikap Febrian menginginkan untuk bercerai, Febrian semakin sedih karena kini ia tak memiliki apa-apa lagi. Akhirnya atas izin orang tuanya ia pun pergi ke luar negeri. Febrian pergi ke Amerika dan tinggal disana. Niatnya untuk meneruskan kuliah namun kemudian ia memilih bekerja. Ayahnya yang tahu akan hal ini marah besar dan akhrinya memberhentikan kiriman dana untuk Febrian.

Suatu waktu Febrian bertemu dengan Angel di sebuah arena wrestling . Pertemuannya dengan Angel membuat ia perlahan namun pasti kembali menjadi pria seperti pada umumnya, meski cara - cara yang di lakukan Angel pun tak mudah. Namun ketika Febrian telah berangsur kembali normal, pada akhirnya ia kembali pada istrinya- Inge.

Kenapa bisa kembali? Bukankah Inge telah meminta cerai?

Jadi pada saat Inge kembali ke rumah orang tuanya dan menuntut cerai, orang tua Inge tidak setuju. Sehingga Febrian pun sampai di Amerika dan berkenalan dengan Angel ia tetap masih berstatus " suami orang " bukan " single " . Mau nggak mau Angel akhirnya menerima hal ini, padahal ia telah mengandung anak dari Febrian. Angel pun menghilang di Amerika hingga kemudian beberapa tahun telah berlalu Febrian dan Angel pun kembali dipertemukan namun bukan pada kondisi yang sama meski perasaan mereka masih sama, yaitu sama-sama masih saling menyayangi.

--------------------------

Tanggapan pribadi :

Novel ini bagus banget siih..ceritanya nggak mudah buat aku tebak. Ku pikir pada akhirnya Febrian kembali pada istrinya dan hidup bahagia selamanya sedangkan Angel hidupnya juga kembali pada pekerjaan awalnya tanpa perasaan cinta. Namun semua tidak seperti itu. Baik Febrian, Angel, ataupun Inge memilih untuk berjalan sendiri-sendiri dengan setiap pengalaman yang ada.

Well, disini aku mikir sih kalau kita nggak bener-bener siap untuk menjalin hubungan tentu pada akhrinya akan berakhir tidak baik. Kemudian terbersit juga pikiran lain, " apakah mungkin orang yang pernah gagal membina sebuah  hubungan nantinya bakalan gagal juga pada hubungan yang selanjutnya? " buatku mengatakan pisah tak semudah membalikkan telapak tangan, namun kalau memang ada yang mudah melakukan itu dan berpaling... apakah mungkin.....?

Apapun itu kita memang hanya manusia biasa yang ga luput dari dosa. Kadang kita sadar apa yang kita lakukan adalah suatu kesalahan, apa yang kita perbuat adalah dosa namun.. kita terus melakukannya. Disinilah kadang yang membuatku nggak mengerti, ada yang mudah memberikan sebuah wacana namun tak mudah untuk melaksanakannya. Mungkinkah..?


Sekian postingan dariku. Buat kalian yang mau FOLLOW instagram boleh FOLLOW di @stefanikristina. Terima kasih telah berkunjung. Sampai jumpa pada novel selanjutnya-- buat yang ingin beli novel ini, aku pasang di bukalapak !! Atau bisa WA di 0813 5707 8800


Salam Stefani Salam Budaya dan Teknologi

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Review Novel Mira W Sampai Maut Memisahkan Kita"

Post a Comment

Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel