diCintai atau menCintai ?



👧 : Siswi
👩 : Guru

👧 : " Buk, Hukum the law of marginal dimishing return dengan the law of dimishing marginal utility beda atau sama ya bu?  "
👩 : " Sek sek to nduk, bar jogging iki " ( nanti-nanti la nak, baru selesai lari ini )

👧 : " hehe, iya buk "
beberapa saat kemudian..
👩 : " ndukk "
👧 : " dalem bukkk " ( iya buk .. )
👩 : " kowe mau arep takok opo? hukum the law of marginal dimishing return karo the law of dimishing marginal utility ngunu? bedane opo ngunu yo? " ( kamu tadi mau tanya apa? hukum the law od marginal diishing return sama the law of dimishing marginal utility ya? )
👧 : " nggeh bukkk "
👩 : " Yo wes, keneee tak warai.. " ( sambil melap keringat ) si anak pun mendekat..
👩 : " Kala the law of marginal diminishing return itu hukum penambahan yang makin berkurang..artinya kalau produsen menambah output maka hasil penjualan  terus menerus maka akan menyebabkan tambahan hasil penjualan menurun
Kalo the law of marginal utility itu ...hukum penambahan kegunaan yang makin berkurang. Jika kita nambah konsumsi barang semakin banyak maka akan semakin menurun tambahan kegunaan barang tersebut "
👧 : " lha kurvae pripun buk? " ( lha kurvanya bagaimana buk ? )
👩 : " Kurvanya seperti kurva permintaan..turun dari kiri atas ke kanan bawah " ( sambil menunjukkan gambar )
👧 : " Ohh gitu,, yauda buk paham "
👩 : " yakin paham ? "
👧 : " iya buk paham, karena kalau begini sama artinya kayak hubungan ku sekarang donk buk :( karena aku  terlalu tresno (cinta) karo si mamas dadi saiki dadi bosen karo aku buk )
👩 : " maksude piye toh nduk ga paham ibuk iki "
👧 : " iya buk, hubungan ku koyok hukum the law od marginal utility ngunu, semakin lama semakin berkurang kegunaan barang iki. yo kan buk ? "
👩 : " lho lho lho, sek toh ibuk ga paha maksudmu piye toh nduk? ndi mirip hubugan karo hukum hukum ekonomi lha dalahhh " ( lho lho lho, tunggu toh ibuk ini tidak paham maksdmu gimana toh nak? mana miripnya hubungan mu ini sama hukum ekonomi nak? yak ampunnn )
👧 : ' gapopo wes buk lupain ae "
👩 : " alahhhhh mboh lah nduk "

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

DICINTAI ATAU MENCINTAI ?

Anak ekonomi jadi bahasanya pada agak ngelantur begitu lah yah, entah kenapa aku jadi tiba-tiba pingin nulis ini. Nggak tahu juga mau nulis apa tapi kepiran tentang hukum ini dan pertanyaan dicintai atau mencintai?

Kalau kalaian bakalan pilih mana ketika ditanya pertanyaan diatas? Aku pribadi nggak tahu, dulu waktu ada teman ku yang tanya, sekitar tahun 2012 lalu, aku jawab asal aja " aku pilih mencintai " padahal cinta itu apa juga nggak tahu wkwk.

Sebuah artikel yang aku baca malam ini di cafe mengatakan bahwa seorang wanita lebih memilih untuk dicintai dari pada mencintai. Seorang wanita memang sudah seharusnya mereka merasakan dicintai dahulu sebelum mereka mencintai seseorang. Apakah kalian juga termasuk seperti itu hai para wanita? Entahlah kalau misalnya kalian balik tanya ke aku.

Dulu memang aku akan memilih untuk mencintai. Namun sekarang aku lebih memilih untuk dicintai. Mencintai seseorang itu belum tentu kita akan dicintai. Ketika kita mencintai maka janganlah berharap untuk mendapatkan balasan " kita akan kembali dicintai " Karena belum tentu saat kita mencintai seseorang maka orang itu akan membalas perasaan kita. 

Akhir-akhir ini juga banyak sekali yang bertanya tentang hubungan, bercerita mengenai kisah cinta mereka, dan membahas bagaimana hubunga mereka dan sebagainya. Yah intinya masa depan dan pernikahan. Hmmm.. Kalau aku sudah tentu belum waktunya membahas ini, tapi karena banyak yang menanyakan pendapat dan bercerita, jadi aku jawab sesuai sepengetauan ku dan aku terima setiap cerita itu yang nantinya bisa menjadi pengalamanku, bahan ajar ku juga nantinya.

Balik lagi dicintai atau mencintai, Aku tetap memilih dicintai. Karena menurutku sebuah hubungan ini seperti hukum the law of marginal utility diatas seperti seorang siswi tanyakan pada gurunya. Hubungan itu seperti hukum itu yang awalnya memiliki tingkat kepuasan - sangat puas - kemudian berkurang semakin lama, hingga pada satu titik jenuh dan kemudian mulai menurun. Tapi ini menurutku. Karena ini dari kisah cintaku. Bisa saja mungkin hanya kisah cinta ku yang seperti ini. Who knows?

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "diCintai atau menCintai ?"

Post a Comment

Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel