Selamat Malam Selamat Pergi

Malam tidak lagi terasa dingin seperti malam-malam yang pernah berlalu. Udara panas mulai menggantikan udara dingin nan sejuk yang membuat ku selalu ingin bersama dengan angin. Aku tidak tahu mengapa semua cepat sekali terjadi dan berubah hingga aku belum sempat untuk beradaptasi dan menikmati yang berlalu itu.

Angin
Jika berbicara tentang angin , rasanya ingin aku katakan pada angin yang ada di masa lalu yang sudah aku tinggalkan bersama dengan tahun 2013 yang lalu dan tidak ingin aku temui ataupun aku ingat kembali segala kejadian yang tidak berkenan dengan hati. Jika saat ini angin datang kembali untuk meminta ku kembali, maka akan dengan tegas aku membuat bebagai benteng untuk menolak segala permintaan serta kemungkinana yang ia bawa. 

Hari - hari ini akan semakin jahat. Itu lah yang aku tangkap maksud dari kata-kata sebuah ayat dari sebuah kitab suci. Aku tidak akan membicarakan agama . Namun aku cukup untuk memahami dan tidak akan menasehati orang lain yang aku sendiri pun belum tentu dapat bercermin pada diriku sendiri yang menandakan bahwa aku benar. Maka dari itu menjadi diri sendiri dengan keadaan yang tetap sama tanpa terpengaruh membuat ku merasa nyaman.

Talk To The Hand
Jika semua masih ingin terus di permasalahkan hingga membuat ku tak nyaman , mungkin lebih baik angin pada masa lalu haruslah bercermin pada dirinya sendiri . Dengan begitu maka dia akan menyadari mana kah yang salah dan manakah yang benar.

Jika semua tidak dapat dilakukan , maka berbica ra dengan tangan lawan bicaranya mungkin akan membuatnya merasa lebih nyaman hingga seolah-olah semua terasa mendengarkan padahal dalam hati seorang pendengar semua hanya terasa seperti angin yang tidak diketahui.
Kota yang indah dengan dilengkapi nilai sejarah dan budaya yang kental. Sebuah kota yang dijuluki dengan kota pahlwan, merupakan tempat kelahiran serta tempat aku d besarkan hingga kini aku dalam masa pertumbhan. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan jika suatu saat semua rata seperti tanah dan hanya menyisakan angin yang terus berhembus layaknya angin sekarang yang sedang mencoba untuk mendekati aku namun aku berusaha untuk menjauh. Apa susahnya jika hanya untuk pergi dan tidak kembali? Kenapa harus kembali?

Ingin sekali aku berteriak dan mengatakan bahwa aku tidak SUKA dan TIDAK berharap untuk dia angin yang telah berlalu kembali hadir dalam hidupku. Aku tidak ingin berteman dan menjalin hubungan kembali dengan orang yang sudah mengeluarkan air liurnya sendiri tanpa dia pikir kembal dia ingin menelannya hingga dia memungut apa yang telah jatuh dan hilang. Aku tidak membutuhkan perhatian dari orang yang hanya berisi kamuflase belaka. Namun aku adalah seorang anak kecil yang memiliki impian dan harapan untuk masa depan yang akan datang.

Sejujurnya aku mengalami kebingungan. Apa sih susahnya untuk pergi dan kembali seperti yang telah dia lakukan untuk memblokir akun sosialku dan dengan tiba-tiba semua seperti kembali begitu saja seperti telapak tangan yang dibalik? Jika suatu saat nanti seorang angin di masa lalu dapat mengetahui isi hatiku yang menginginkan dia untuk pergi dan tidak perlu untuk kembali, maka aku akan membuat banyak impian untuk mebuat hidupku lebih bewarna kembali layaknya jembatan Suramadu yang pajang dan indah saat malam itu.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Selamat Malam Selamat Pergi"

Post a Comment

Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel