Hari Baru Pagi Baru




Pagi yang indah ketika aku bangun karena suara mu. Suara dering telfon pertama yang membangunkan aku lalu menyusul suara mu saat aku terima telfon dari mu. Kamu yang menanyakan apa kah rencana kita jadi lalu kamu yang menanyakan apa kah aku sudah bangun atau pun siap,Kamu juga yang akhirnya menyadarkan ku dari zona nyaman tidurku, dan kamu juga yang mengingatkan aku untuk berdoa terlebih dahulu sebelum aku memulai rutinitasku.

Benar-benar pagi yang berbeda ketika bangun lalu mendengarkan suara mu.Ingin aku lalui setiap pagi ku seperti itu bersama suara kelelakian mu itu. Suara yang khas menunjukkan bahwa suara itu milik seorang lelaki. Kamu, orang asing yang kini menjadi orang yang berarti dalam hidupku. Kamu yang datang setelah dia beruang ku pergi. Kamu yang datang dengan tiba-tiba diiringi setiap pertanyaan-pertanyaan aneh mu yang lebih aneh membuat mulut ku membuka untuk menjawab semua kata yang kamu tanyakan.

Akhirnya kita melalui pagi ini bersama.Entah apa yang membuat kamu rela untuk menemani aku latihan pada pagi itu. Entah juga apa yang membuat mu betah untuk menunggu aku. Aku senang dengan apa yang telah kita lalui bersama pagi itu. Kamu dan aku yang telah lama menunggu teman-teman ku untuk aku latihan bersama akhirnya memustuskan untuk mencari makanan terlebih dahulu karena perut yang lapar menginginkan santapan pagi untuk mengisi kekosongan yang ada.Lalu kamu dan aku yang berjalan berdampingan namun tak saling menyentuh karena kamu dan aku yang tak memiliki status hubungan yang seharus nya melakukan itu,namun berjalan bersamamu saja sudah membuat aku merasa senang.

Tak tega aku membiarkan kamu untuk berlama-lama menunggu aku.Maka aku memutuskan untuk segera pergi dan selesai dalam latihan itu.Meski aku ingin untuk berlama-lama dalam bermain alat musik yang telah merasuk dalam jiwa ku itu, namun aku tahu tak ingin aku membuat kamu bosan menunggu aku. Tapi akhirnya kita tak memiliki rencana untuk pergi ketempat lain. Hingga akhirnya kamu mengantarkan aku kembali untuk mengambil motorku dan kamu yang pulang untuk mengambil barang-barang mu untuk kita janjian pada acara mu dengan teman-teman mu.

Aku tidak tahu mengapa aku mau untuk kamu ajak bersama menemani kamu yang akan bertemu dengan teman-teman mu. Aku tidak tahu juga mengapa aku rela meski aku lelah namun aku tetap menemani kamu. Aku tahu aku tidak seharusnya melakukan ini kamu kan mempunyai orang lain? Tapi aku tidak bisa menghentikan langkah kaki ku yang terus ingin berjalan bersama kamu.
 
Tak aku sangka aku akan melakukan semua hal yang selalu ada dalam angan dan mimpi ku itu bersama mu. Berpegangan dengan orang lain yang berbeda jenis dengan ku karena aku yang hampir tenggelam, Lalu memegang pundak serta menempelkan kaki ku pada pinggang mu, lalu berjalan hingga pada tepi kolam yang tidak lagi dalam. Berjalan menggunakan pakaian renang yang sebenarnya membuat aku kedinginan, Menghabiskan waktu bersama kamu dan teman-teman mu,Lalu berjalan bergandengan tangan seperti yang aku lakukan bersama beruang namun yang ini dengan perasaan yang berbeda. Bermain pada perosotan yang tidak begitu tinggi namun cukup membuat aku sedikit katakutan. Semua aku yang awalnya hanya dalam benakku akhirnya terwujud bersama kamu. Kamu yang dahulu asing namun kini menjadi orang yang berarti dalam hidupku.

Tidak terasa kini telah lima kali aku dan kamu keluar dan berjalan bersama. Menghabiskan sisa waktu malam serta pagi lalu kini siang hingga berganti malam kembali. Menghabiskan waktu bersama kamu menikmati indahnya alam dan menanti hilang nya matahari yang di telan bumi yang menandakan waktu telah berganti dari siang menjadi malam.

Melihat indah nya alam, merasakan sejuk nya angin, menikmati semua waktu yang ada bersama kamu , entah datang dari mana lalu siapa kah yang mengundang air mata itu hadir. Tak kuasa aku menyembunyikan air mata yang ada. Air mata yang perlahan-lahan hadir karena suasana yang tercipta. Bukan suatu rekayasa atau suatu kesengajaaan, semua itu ada begitu saja,datang secara tiba-tiba tanpa sebelumnya aku mengundang dia untuk datang.

Sebenarnya tak ingin aku menangis di saat bersama kamu. Tak ingin aku meneteskan air mata ku di saat aku bersama kamu. Namun semua begitu saja terjadi, hingga kamu menghapus air mata ku, air mata yang tak ku undang untuk hadir dalam pertemuan kita.Air mata yang tidak seharusnya muncul di saat itu. Lalu kamu menghapusnya dan kamu pun memeluk aku. Seperti mimpi yang hanya selalu ada dalam benak ku. Kamu orang pertama yang melakukan semua itu. Kamu orang pertama yang menghidupkan semua mimpi itu. Sudah lama aku menginginkan kejadian yang seperti itu, namun belum pernah aku dapat melakukan nya meski bersama beruang pada masa lalu.

Pelukanmu yang membawa kehangatan untuk aku sehingga rasanya tak seharusnya aku mengeluarkan air mata lagi, pada detik terakhir bercerita pada kamu, ingin aku tersenyum karena melihat wajah mu, tak ingin lagi aku menangis karena apa yang kamu lakukan, rasa nya aku begitu ingin membalas pelukkan mu, namun aku tak kuasa seperti ada suatu jembatan yang membatasi kita. Namun cukup dengan semua itu kamu telah membuat aku tenang.
Ingin aku kembali pada saat-saat itu. Tak henti-hentinya hingga kini aku terus memikirkan mu. Aku ingin melakukan semua itu lagi. Bercerita pada kamu, menghabiskan waktu bersama kamu, dan melalui semua itu bersama kamu. Tapi pantas kah aku?siapa kah aku hingga menginginkan kamu seperti itu? Layak kah aku? Meski kita seorang teman, tak seharusnya aku melakukan semua itu .

Aku tahu kamu cukup peka untuk suatu hal. Kamu lebih peka dari pada aku. Kamu lebih mengetahui segalanya dari pada aku. Kamu lebih merasakan jauh apa yang tidak dapat aku rasakan. Aku tahu kamu merasakan semua itu, dari setiap kata-kata mu. Namun aku ingin menghapus semua pikiran yang ada pada kamu,tapi aku tak sanggup. Aku tak bisa menghapus atau pu melangkah jika kamu masih memiliki bayangan yang lain dengan orang lain.

Tahu kah kamu meski aku mengetahui serta kamu mengatakan bahwa apa yang teman-teman mu katakana itu hanyalah canda belaka,namun aku tahu apa yang mereka katakana itu benar. Dan seharusnya aku menjadi seorang perempuan yang dapat sadar diri. Tapi aku seperti perempuan yang tidak memilki muka terus saja bersama kamu. Bagaimana kah aku di mata mu? Seperti apa kah aku di hadapan mu?

Kita telah melakukan banyak hal bersama, kamu telah menghapuskan sedikit kenangan yang ada Namun aku masih tak bisa untuk melangkah kan hati ku pada hati yang lain karena aku yang masih tidak tahu harus melangkahkan kemana. Mungkinkah pada kamu yang masih memiliki orang lain? Boleh kah? Benarkah ? Tak dapat aku ketahui jawabannya..

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Hari Baru Pagi Baru"

Post a Comment

Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel