Sudah Nikah, NPWP di Pisah atau Ikut Suami?

 Holaa ciyee laptop baru kirain rajin nuls tiap hari ujung-ujungnya ada bolongnya juga hehe. 2 hari yang lalu asli sih aku mau nulis rasanya mager banget, akhir akhir ini badan capek banget dan ga bisa dikondisikan mengsedih.

OKE, lanjutt story time ^^ sesuai judul aku mau sharing aja soal NPWP, buat yang udah kerja dan dewasa tentu kalian tahu kan soal NPWP, kasarannya kalau nggak tahu ya wis PAJAK. Hidiii pasti da pada mundur kalau bahas pajak.

Suatu waktu aku kedatangan nasabah dengan kasus ia bilang sudah dari cabang ABC tapi akhirnya diminta kembali kecabang asal karena rekeningnya tiba tiba nggak bisa di gunakan transaksi padahal malamnya masih bisa digunakan untuk transaksi. Yahh aku gak bisa tahu dong itu kenapa, tapi akhirnya setelah aku cek dan ricek, memang rekening nasabah ini diblokir karena status pajaknya bermasalah, tapi aku nggak mungkin dong lansung bilang gitu aja, aku musti nunggu atasanku dulu buat menyampaikan persoalan ini.

Nahh aku cerita in sedikit yaa tanpa mengurangi unsur pembocoran rahasia. Nasabah ini namanya dipinjam oleh keluarga sang suami untuk suatu PT yang didirikan oleh keluarga sang suami. Kemudian terjadilah hutang atau entah yaa aku pun kurang paham, pokoknya sampai pada titik pajak meminta pihak bank untuk memblokir rekening nasabah ini. Buat kalian yang nggak ngerti kenapa Pajak bisa blokir rekening nasabah, kalian cek sendiri deh di google.. aku sudah search ada banyak kok penjelasannya. Jadi selain pajak, polisi juga bisa atau karena kasus penipuan. search aja yaa.

Tapii catet yaa tapii yang mau aku share ini bukan soal nasabah ini bahkan sampai detail siapa nasabahnya, tapi yang mau aku ceritain adalah pendapatku really dari sudut pandang ku soal PAJAK dan ini next tentunya bakalan aku share ke pasanganku.

Sejak aku tahu pisah harta, kemudian tahu sedikit demi sedikit soal hukum dan perpajakan gini, entah mengapa aku makin yakin untuk memutuskan pisah harta aja dengan pasanganku, smeoga Pani nggak berubah pikiran yaa.

Meski kata rekan kerja ku sih dia bilang " tapi dek kalau pasanganmu sogeh nemen, trus pisah harta nanti susah juga, kalau pisah ga dapet apa-apa " huft. Yaudaaa deh, aku yakin 100% Pani bisa dapet uang hasil dari kerja keras sendiri, kalau semasa masih single bisa, kenapa ketika sudah dewasa dan menikah nggak bisa?  bisa dong selagi mau usaha!

Tapi aku ga mungkin sebodoh itu juga dong, berapapun uang yang aku keluarkan nanti tentunya harus ada hitam diatas putih, ya masa iyah sihh uda pisah harta si laki nggak mau ngasih aku duit apa-apa, kalau dia sayang pasti ntar kan aset atas namaku, kalau dia mau tetep kasih atas nama dia sih serah juga, tapi setelah menikah dan beli sesuatu atas kerja keras berdua, huhuhu jangan harap mau atas nama dia seorang, gini gini aku perhitungan juga hehe.

Aduhh Pani jadi cerita kemana - mana, so balik dari hikmah kasus nasabah ku ini yaa, awalnya aku gatau kan kenapa si Istri bisa juga kena blokir padahal itu perusahaan milik keluarga si Suami, kalau melalui prediksi, 1, Karena status si Istri yang namanya dipinjem sebagai komisaris untuk PTnya, 2, karena NPWP si istri ikut dengan suami. yauda itu nggak enaknya kalau NPWP ikut suami hiks.

Besok-besok aku kalau sudah nikah mau sendiri aja deh, aku nggak mau jadi satu, secara aku gatau gimana keluarga pasanganku, gimana pasanganku, manusia itu pintar menyembunyikan sesuatu, penuh manupulatif, menyeramkan, aku ga mau pokoknya. Jangan sampai yaa kejadian hal-hal yang tidak aku inginkan.

Tapi,, keknya karena banyak banget yang aku rencanakan dan aku nggak ingin kemudian peraturan yang aku buat, membuat pikiran cowok ke aku tuh kek aneh gitu. Sebodoh amat sih aku, intinya kalau memang mau sama aku kan harus mau terima aku dengan segala masa lalu dan segudang peraturan yang aku buat mulai dari A-Z! Kalau ga mau? Yauda ga perlu dilanjut.

Jujur aku suka anak-anak aku pun sebenernya ada lah keinginan 20% untuk punya anak, cuma tetep aja aku ga bisa langsung gitu aja pengen buat, amit-amit semoga nanti kalau emang di izinkan Tuhan punya anak, tar anak ku ga akan melalui kesusahan dan lika liku kehidupan seperti yang aku rasakan. Aku ingin punya anak dengan perencanaan yang matang. Aku ga mau tanpa rencana tahu tahu lahir gitu aja. Realistis, itu anak dilahirin juga ga minta dibuat susah gimana kalau tar dia gede dan dia marah kemudian dia berontak dan berkata " semua salah kamu sebagai orang tua, aku lho ga minta di lahirin " lhaa, mati lho.

Aduhh aku jadi bahas anak, yauda deh sekian sharingku, kira-kira kalian dapet pelajaran kah? keknya gak deh kalian cuma baca gibahanku dna curhatanku doang wkwk sampe merembet soal pasangan dan anak hehe..

Btw, ini pendapatku yaa kalau kalian sendiri, lebih milih NPWP bareng suami istri atau sendiri-sendiri? Sharing yuk!


Thanks You


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Sudah Nikah, NPWP di Pisah atau Ikut Suami?"

Post a Comment

Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel