Pembahasan Soal Sejarah Indonesia Bab 5 Part 2
Selamat pagi, terima kasih telah berkunjung ke blog @NifaFani, kali ini saya akan memposting mengenai kunci jawaban soal Sejarah Indonesia Bab 5 Part 2. Baik, langsung saja..
1.
Jelaskan dasar pemikiran lahirnya kebijakan politik luar negeri bebas aktif
Indonesia!
Jawaban
: Landasan Ideal dalam pelaksanaan
politik luar negeri Indonesia adalah Pancasila yang merupakan dasar negara
Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan sebagai
pedoman, pijakan dalam melaksanakan politik luar negeri Indonesia. Mohammad
Hatta menyebutnya sebagai salah satu faktor yang membentuk politik luar negeri
Indonesia. Kelima sila yang termuat dalam Pancasila, berisi pedoman dasar bagi
pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara yang ideal dan mencakup seluruh
sendi kehidupan manusia. Hatta lebih lanjut mengatakan, bahwa Pancasila
merupakan salah satu faktor objektif yang berpengaruh atas politik luar negeri
Indonesia. Hal ini karena Pancasila sebagai falsafah negara mengikat seluruh
bangsa Indonesia, sehingga golongan atau partai politik manapun yang berkuasa
di Indonesia tidak dapat menjalankan suatu politik negara yang menyimpang dari
Pancasila.
2.
Jelaskan kaitan antara pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif Indonesia
dengan isi dari Pembukaan UUD 1945!
find me on instagram @nifafani |
Jawaban
: Sedangkan landasan konstitusional
dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia adalah Pembukaan Undang-Undang
Dasar (UUD) 1945 alinea pertama “Bahwa
sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan” dan alinea keempat”…. dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial….”.
Tujuan politik luar negeri bebas
aktif adalah untuk mengabdi kepada tujuan nasional bangsa Indonesia yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang menyatakan: “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial….” Kemudian agar prinsip
bebas aktif dapat dioperasionalisasikan dalam politik luar negeri Indonesia,
maka setiap periode pemerintahan menetapkan landasan operasional politik luar
negeri Indonesia yang senantiasa berubah sesuai dengan kepentingan nasional.
3.
“Konsep politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif merupakan gambaran dan
usaha Indonesia untuk membantu terwujudnya perdamaian dunia”. Kaitkan pernyataan
tersebut dengan kebijakan politik luar negeri bebas aktif Indonesia pada masa
Demokrasi Parlementer. Lakukan analisis!
Jawaban
: Sejak awal kemerdekaan hingga masa
Orde Lama, landasan operasional dari politik luar negeri Indonesia yang bebas
aktif sebagian besar dinyatakan melalui maklumat dan pidato-pidato Presiden
Soekarno. Beberapa saat setelah kemerdekaan, dikeluarkanlah Maklumat Politik
Pemerintah tanggal 1 November 1945 yang isinya adalah; politik damai dan hidup
berdampingan secara damai; tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri negara
lain; politik bertetangga baik dan kerjasama dengan semua negara di bidang
ekonomi, politik dan lain-lain; serta selalu mengacu pada piagam PBB dalam
melakukan hubungan dengan negara lain.
4.
Jelaskan dinamika arah politik luar negeri Indonesia pada masa Demokrasi
Terpimpin!
Jawaban
: Selanjutnya pada masa Demokrasi
Terpimpin 1959-1965 landasan operasional politik luar negeri Indonesia adalah
berdasarkan UUD 1945 yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea pertama,
pasal 11 dan pasal 13 ayat 1 dan 2 UUD 1945, Amanat Presiden yang berjudul
“Penemuan Kembali Revolusi Kita” pada 17 Agustus 1959 atau dikenal sebagai
“Manifesto Politik Republik Indonesia”.
5.
Jelaskan peran serta Indonesia dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia, sebagai
bentuk kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif, pada masa Orde Baru!
Jawaban
:
Dalam Ketetapan MPR tanggal 22 Maret
1973 2 dan 3 :
2. Mengambil langkah-langkah untuk
memantapkan stabilitas wilayah Asia Tenggara dan Pasifik Barat Daya, sehingga
memungkinkan negara- negara di wilayah ini mampu mengurus masa depannya sendiri
melalui pembangunan ketahanan nasional masing-masing, serta memperkuat wadah
dan kerjasama antara negara anggota perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara;
3. Mengembangkan kerjasama untuk
maksud-maksud damai dengan semua negara dan badan-badan internasional dan lebih
meningkatkan peranannya dalam membantu bangsa-bangsa yang sedang memperjuangkan
kemerdekaannya tanpa mengorbankan kepentingan dan kedaulatan nasional.
6.
Buatlah perbandingan dalam hal penerapan kebijakan politik luar negeri bebas
aktif Indonesia yang dilakukan pada masa Presiden B.J. Habibie, Abdurrahman
Wahid, Megawati Sukarno Putrid an Susilo Bambang Yudhoyono.
Jawaban
: Pada masa awal reformasi yang dimulai
oleh pemerintahan Presiden B.J.Habibie, pemerintah Habibie disibukkan dengan
usaha memperbaiki citra Indonesia di kancah internasional yang sempat terpuruk
sebagai dampak krisis ekonomi di akhir era Orde Baru dan kerusuhan pasca jajak
pendapat di Timor-Timur. Lewat usaha
kerasnya, Presiden Habibie berhasil menarik simpati dari Dana Moneter Internasional/International
Monetary Funds (IMF) dan Bank Dunia untuk mencairkan program bantuan untuk
mengatasi krisis ekonomi.
Pada masa pemerintahan Presiden
Abdurahman Wahid, hubungan RI dengan negara-negara Barat mengalami sedikit
masalah setelah lepasnya Timor- Timur dari NKRI. Presiden Wahid memiliki
cita-cita mengembalikan citra Indonesia di mata internasional. Untuk itu beliau
banyak melakukan kunjungan kenegaraan ke luar negeri. Dalam setiap kunjungan
luar negeri yang ekstensif, selama masa pemerintahan yang singkat Presiden
Wahid secara konstan mengangkat isu-isu domestik dalam setiap pertemuannya
dengan setiap kepala negara yang dikunjunginya. Termasuk dalam hal ini, selain
isu Timor-Timur, adalah soal integritas tertorial Indonesia seperti kasus Aceh,
Papua dan isu perbaikan ekonomi.
Megawati dilantik menjadi Presiden
Republik Indonesia pada tanggal 23 Juli 2001. Pada awal pemerintahannya,
suasana politik dan keamanan menjadi sejuk dan kondusif. Walaupun ekonomi
Indonesia mengalami perbaikan, seperti nilai tukar rupiah yang agak stabil,
tetapi Indonesia pada masa pemerintahannya tetap saja tidak menunjukkan
perubahan yang berarti dalam bidang-bidang lainnya.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
dilantik menjadi Presiden ke-6 Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2004.
SBY merupakan Presiden Indonesia pertama yang dipilih melalui mekanisme
pemilihan umum secara langsung. SBY berhasil mengubah citra Indonesia dan
menarik investasi asing dengan menjalin berbagai kerjasama dengan banyak negara
pada masa pemerintahannya, antara lain dengan Jepang. Perubahan-perubahan
global pun dijadikannya sebagai peluang. Politik luar negeri Indonesia di masa
pemerintahan SBY diumpamakan dengan istilah ‘mengarungi lautan bergelombang’,
bahkan ‘menjembatani dua karang’. Hal tersebut dapat dilihat dengan berbagai
insiatif Indonesia untuk menjembatani pihak-pihak yang sedang bermasalah.
Indonesia tidak pandang bulu bergaul dengan Negara manapun sejauh memberikan
manfaat bagi Indonesia.
7.
Dalam konteks Perang Dingin pada masa kini sudah tidak ada lagi, masihkan
diperlukan kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif oleh Indonesia?
Mengapa? Buat analisis!
Jawaban
: Masih di perlukan demi menjaga
perdamaian dan juga keamanan Negara.
0 Response to "Pembahasan Soal Sejarah Indonesia Bab 5 Part 2"
Post a Comment
Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com