Tentang Rasa
Aku pikir, kali ini aku bertemu dengan orang yang unik. Seseorang yang mampu membolak balikan rasa, dia bukan Tuhan, tapi dia bisa mempermainkan tentang rasa. Kadang dia membuatku begitu sebal di suatu pertemuan. Kadang ia membuatku tersentuh bahkan rasanya hampir saja aku mau menangis. Dasar! Pinter banget sih kamu bermain rasa ^^
Hari ini seperti biasa aku pergi sesuai jadwal untuk suatu keperluan, melakukan aktivitas layaknya orang normal. Saat tengah aku melakukan apa yang menjadi rutinitasku, tak sengaja aku melihat ke arah lain. Ada orang yang memakai baju hitam hitam, aku ragu apakah itu si dia-ku atau bukan, apa mungkin mataku salah lihat? Saat itu aku tidak memakai kaca mata, jadi entahlah mataku sungguh benar atau tidak (?) Aneh aku bisa seperti mengenali dia hanya dalam sekali lihat. Ah seperti tidak mungkin.
Kulanjutkan aktivitasku kembali seperti biasa, tapi karna sudah tahu mataku terus mencari dan memastikan, sungguhkah itu dia? Tapi ngapainn? Jantungku berdebar-debar, kakiku terasa lemas. Syukur saat itu aku didalam air, syukur saat itu aku sedang bersama orang lain. Butuh waktu beberapa saat agar aku merasa tenang.
Singkat cerita ternyata sungguh itu dia. Dia yang pakai baju hitam-hitam duduk memperhatikan. Sempat hilang sebentar entah kemana (?) Ku pikir dia datang juga untuk berenang, ah ya aku sedang berenang, namun ternyata dia datang hanya duduk dan memperhatikan. Jantungku berdetak kencang *lebay, antara takut dan senang ^^. Aku takut aku jadi salah tingkah, dan aku senang dia bisa aja datang tiba-tiba, bersama seperti di film film ftv.
Selama ini aku selalu bertanya-tanya seberapa besar perasaannya padaku? Aku takut tiba-tiba dia pergi menghilang atau kami akan terjadi pertengkaran terus menerus kemudian berpisah. Aku takut apabila kemudian dia pergi dan ternyata aku telah memilih orang yang salah. Karna ketakutan ku itu aku jadi enggan untuk menaruh rasa padanya terlalu dalam. Aku cenderung siaga, siapa tahu sewaktu waktu dia akan pergi. Namun.. melihatnya hari ini memperhatikanku, aku sadar. Dia tidak sedang bermain hati.
Usai aku menyelesaikan rutinitasku, tak sabar aku ingin menghampirinya, melihat wajahnya. Aku butuh, aku harus, karna dari kejauhan wajahnya tak bisa tampak jelas kulihat. Ku selesaikan semua urusanku, kemudian aku datang padanya. Kami pun pergi keluar. Ahhh air mata ini rasanya mau meleleh jatuh, syukur pikiranku masih bisa mengkontrol dengan baik.
Orang yang aku anggap nyebelin, orang yang aku anggap main-main, orang yang aku anggap tidak pernah serius ternyata lebih dari pada yang lain. Belum pernah aku diperhatikan dari jauh oleh seseorang yang spesial buatku. Ku akui, dia sudah mengambil hatiku sedikit demi sedikit dengan caranya yang berbeda. Ia membuatku sebal luar biasa, kesal. Tapi ternyata dia bisa juga membuatku terharu dan ingin menagis.
Saat tangannya menggengam tanganku, satu perasaan menyelusup dalam hatiku. Aku takut apa yang dia lakukan sekarang membuatku senang, sedih, kesal,(bermain rasa) kemudian ia pergi begitu saja. Aku takut kehilanga dia. Aku jadi takut tangan yang besar itu tak lagi menggenggam tanganku, menyusup diantara jarijariku, aku takut kehilangan dia.
Kamu, dia-ku. Terlah berhasil membuatku tersentuh sedikit demi sedikit, dan ini membuatku semakin takut. Takut kamu tinggalkan sewaktu waktu ketika perasaanku mulai terus mekar bak bunga di padang :).
Aku harap kamu tak bermain tentang rasa. Ku percayakan sedikit demi sedikit diri ini padamu. Ku mulai ingin lebih menyayangimu, aku pun belajar untuk mencintai sesuatu yang sebelumnya ku benci, jadi ku mohon padamu, ku harap dirimu tak lagi bermain tentang rasa denganku. Love you be ❤
0 Response to "Tentang Rasa"
Post a Comment
Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com