Ayah Adek
" Ayahh ... "
Malam ini pikiranku melayang kemana-mana, perasaanku membuatku terbelenggu dengan pemandangan sore tadi yang kulihat. Kupandang seorang anak berseru pada ayahnya, nadanya seolah-olah berharap hal baik akan datang pada ayahnya, tanpa kemudian ia tahu apakah sang ayah mengusahakan untuknya sungguh-sungguh atau hanya untuk kesenangan sang ayah semata.
Tak sedikitpun mataku memandang dengan kasihan, tapi pemandangan sore tadi adalah pemandangan yang tak mungkin mudah tuk kulupakan. Aku mengenal sekilas bagaimana sosok sang ayah dari anak gadis ini, namun aku baru sekali melihat anak gadis ini namun , - namun membuat pikiran dan perhatianku terus padanya, ah suaranya.. polos.
Dek, usia kita mungkin terpaut jauh.. Aku tak mengenal siapa dirimu dan bagaimana keadaan keluargamu pun aku tak tahu. Namun entah mengapa aku seperti melihat diriku adalah sesosok orang yang jahat. Nggak bisa kubayangkan bagaimana bila aku berada di posisimu, apakah aku akan mengalami kesedihan yang mendalam bilamana ku tahu bagaimana seorang " ayah " yang selama ini aku panggil " ayah ? "
Dek, dunia orang dewasa ini complicated.
Ayahmu mungkin seperti ayahku dan juga pada umumnya. Ibu kita mungkin juga sama seperti ibu ibu pada umumnya. Dan suatu saat nanti kita akan berada pada posisi mereka yang saat ini kita sebut " orangtua ". Hal ini yang membuatku semakin takut dek, aku takut menjadi dewasa, aku takut menghadapi kenyataan dimana suatu saat aku akan menjadi orang tua seperti orang tua yang saat ini kau dan aku panggil " ayah " " ibu "..
Dek, malam ini aku jadi bertanya-tanya untuk apa kita dilahirkan? Apakah untuk mengalami perasaan - perasaan yang menyakitkan hati? Ataukah kita diminta untuk melihat hubungan orangtua kita yang tak lagi baik? Dek, pernahkah kamu mengetahui bagaimana rumitnya orang dewasa? Ah sungguh rumit dek.
Melihatmu membuatku takut menjadi dewasa dek, membuatku merasa semakin bersalah padahal aku tak mengenal baik bagaimana sosok ayah yang kamu panggil, namun hanya melalui suaramu itu membuatku terenyuh.
Dek, pada suatu waktu aku sadar bahwa aku tak bisa berjalan dengan orang yang telah memiliki posisi yang kurang lebih sama seperti mu saat ini. Aku tak bisa menutup mata dan hati bagaimana perasaanmu apabila mengetahui sosok orang yang kau damba tak sesuai dengan yang kau harapkan. Dek, sekali lagi dunia orang dewasa membuatku semakin takut.
Dek, suatu waktu kamu mungkin akan merasakan apa yang tengah aku rasakan saat ini.. Namun ku doakan kamu tak berada pada posisi seperti ini. Posisi ini nggak enak dek, tapi tapi ada satu rasa yang tak dapat kamu lepaskan dan semakin kamu pegang erat kamupun akan semakin sadar bahwa kamu harus semakin membuat tali itu tak lagi rekat padamu karna ia memiliki tuan yang lain. Di satu posisi kamu harus merelakan sebagian perasaanmu bersanding dengan perasaan lain yang mana harus kamu sadari dari awal bahwa kamu harus memiliki perasaan ini, yaitu perasaan merelakan apabila rasa itu harus pergi kembali pada sang tuan.
Dek, andaikan aku sebuah formula atau obat aku akan menjadi penawar untuk mereka yang memiliki hubungan - hubungan yang tak baik. Aku akan menjadi larutan dalam kehidupan mereka, agar mereka dapat kembali dan ku harap kau pun akan merasakan kebahagian yang seperti pada umumnya atau yang nantinya suatu saat akan kau damba. Namun, sayang sekali aku tak bisa menjadi seperti itu dek. Nggak ada obat atau formula canggih apapun yang dapat memperbaiki apa yang telah menjadi ego manusia. Sekali lagi kembali lagi dek, orang dewasa itu rumit. Hal yang tak rumit dan simple itu hanya ada dalam dunia khayal dek, dunia film kartun.
Sampai detik ini aku masih menutup mata dan juga telingaku dek, membuka hatiku sedikit demi sedikit untuk dia yang saat ini hadir dalam hidupku. Tak ingin kudengar suara-suara yang akan membuat hatiku tertutup, meskipun sedikit juga kadang aku merasa terganggu. Ku biarkan semua berlalu, yang kupercaya nantinya akan ada waktu yang indah dimana Tuhan yang memberikan semua jawaban itu dek.
Bilamana kelak dirimu dewasa, aku berdoa kamu akan menerima segala yang ada dalam hidupmu dengan baik. akan berproses menjadi pribadi yang lebih baik dari pada sosok yang mungkin saat ini tengah kamu dambakan. Ambil sisi positifnya dan perbaikilah dimasamu-masa yang akan datang. Karna kita tak akan pernah tahu apa yang terjadi didepan dek, semua misteri Tuhan.. Termasuk perasaan yang tak tahu malu untuk datang ini (padaku), apabila memang terus berjalan mungkinkah sungguh Tuhan yang izinkan untuk tetap tinggal? Salahkah kalau aku berharap untuk tinggal dan tak ingin dirinya pergi? Karna diriku enggan untuk melangkah menjauh darinya namun logikaku tetap menyadarkanku bahwa tuanku bukan hanya satu tuan.
Ohh adek, malam ini dirimu membuatku menjadi mellow~~~
0 Response to "Ayah Adek"
Post a Comment
Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com