Pembahasan Soal Sejarah Indonesia Kelas X Hal 81 Semester 1
Menunggu sebuah kabar, hilangnya burung pergi terbang melayang di udara. Ingin ku gapai bintang namun tangan ini tak sepanjang tangan mu yang dapat dengan mudah membeli apa saja. Tak kuasa aku menahan tangis, ingin rasanya aku menjerit dan mengatakan, seandainya kamu mengerti akan diriku.
Pernahkah kamu menjadi orang kecil dan merasakannya? Huahhh....
Nah,
bagaimana selanjutnya dengan persebaran agama agama itu? Beberapa bukti arkeologis
menunjukkan perkembangan masuknya agama Hindu-Buddha di Kepulauan Indonesia.
Pengaruh Hindu ditemukan pada abad ke-5 Masehi. Prasasti yang ditemukan di
Kutai dan Tarumanegara yang menyebutkan sapi sebagai hewan persembahan
menunjukkan bahwa agama Hindu berkembang di daerah itu. Juga adanya penyebutan
Dewa Trimurti yaitu, Brahma, Wisnu, dan Siwa.
1.
Menurut pendapat kamu teori atau pendapat mana yang paling kuat terkait dengan
masuknya budaya Hindu-Buddha? Jelaskan!
Jawaban
: Menurut saya adalah teori kedua yaiitu Kedua, teori Waisya. Teori ini terkait
dengan pendapat N.J. Krom yang mengatakan bahwa kelompok yang berperan dalam dalam
penyebaran Hindu-Buddha di Asia Tenggara, termasuk Indonesia adalah kaum pedagang.
Pada mulanya para pedagang India berlayar untuk berdagang. Pada saat itu jalur
perdagangan ditempuh melalui lautan yang menyebabkan mereka tergantung pada
musim angin dan kondisi alam. Bila musim angin tidak memungkinkan maka mereka
akan menetap lebih lama untuk menunggu musim baik. Para pedagang India pun
melakukan perkawinan dengan penduduk pribumi dan melalui perkawinan tersebut
mereka mengembangkan kebudayaan India. Menurut G. Coedes, yang memotivasi para
pedagang India untuk datang ke Asia Tenggara adalah keinginan untuk memperoleh
barang tambang terutama emas dan hasil hutan.
Berdagang,
perkawinan merupakan suatu budaya. Bisa diketahui melalui kesimpulan-kesimpulan
daripada ke empat teori itu, pada masa itu kemungkinan besar masyarkat
Indonesia telah mencapai tingkatan tertentu sebelum munculnya kerajaan yang
bersifat Hindu-Buddha. Melalui proses akulturisasi, budaya yang dianggap sesuai
dengan karakteristik masyarakat diterima dengan menyesuaikan pada budaya masyarakat
setempat pada masa itu.
2.
Jelaskan kelemahan dan kelebihan masing-masing teori atau pendapat tersebut!
Jawaban
:
Pertama,
sering disebut dengan teori Ksatria. Dalam kaitan ini R.C. Majundar berpendapat,
bahwa munculnya kerajaan atau pengaruh Hindu di Kepulauan Indonesia disebabkan
oleh peranan kaum ksatria atau para prajurit India. Para prajurit diduga melarikan
diri dari India dan mendirikan kerajaan-kerajaan di Kepulauan Indonesia dan
Asia Tenggara pada umumnya. Namun, teori Ksatria yang dikemukakan oleh R.C.
Majundar ini kurang disertai dengan bukti-bukti yang mendukung. Selama ini
belum ada ahli arkeolog yang dapat menemukan bukti-bukti yang menunjukkan adanya
ekspansi dari prajurit-prajurit India ke Kepulauan Indonesia. Kekuatan teori
ini terletak pada semangat petualangan para kaum ksatria.
Kelemahan
teori pertama : Tidak adanya bukti yang mendukung pernyataan teori bahwa para
prajurit india melakukan ekspansi ke Indonesia.
Kelebihan
teori pertama : Adanya semangat petualangan para kaum ksatria
Kedua,
teori Waisya. Teori ini terkait dengan pendapat N.J. Krom yang mengatakan bahwa
kelompok yang berperan dalam dalam penyebaran Hindu-Buddha di Asia Tenggara,
termasuk Indonesia adalah kaum pedagang. Pada mulanya para pedagang India
berlayar untuk berdagang. Pada saat itu jalur perdagangan ditempuh melalui
lautan yang menyebabkan mereka tergantung pada musim angin dan kondisi alam.
Bila musim angin tidak memungkinkan maka mereka akan menetap lebih lama untuk menunggu
musim baik. Para pedagang India pun melakukan perkawinan dengan penduduk pribumi
dan melalui perkawinan tersebut mereka mengembangkan kebudayaan India. Menurut
G. Coedes, yang memotivasi para pedagang India untuk datang ke Asia Tenggara
adalah keinginan untuk memperoleh barang tambang terutama emas dan hasil hutan.
Kelemahan
teori kedua : Motivasi para pedangang India pada waktu itu masih menurut
pendapat para ahli.
Kekuatan
teori kedua : Perdangan, Perkawinan dan Budaya adalah merupakan teknik untuk
menyebarkan seluruh agama yang ada di Indonesia pada waktu itu.
Ketiga,
teori Brahmana. Teori tersebut sesuai dengan pendapat J.C. van Leur bahwa
Hindunisasi di Kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum Brahmana. Pendapat
van Leur didasarkan atas temuan-temuan prasasti yang menggunakan bahasa
Sansekerta dan huruf Pallawa. Bahasa dan huruf tersebut hanya dikuasai oleh kaum
Brahmana. Selain itu adanya kepentingan dari para penguasa untuk mengundang
para Brahmana India. Mereka diundang ke Asia Tenggara untuk keperluan upacara
keagamaan. Seperti pelaksanaan upacara inisiasi yang dilakukan oleh para kepala
suku agar mereka menjadi golongan ksatria. Pandangan ini sejalan dengan
pendapat yang dikemukan oleh Paul Wheatly bahwa para penguasa lokal di Asia
Tenggara sangat berkepentingan dengan kebudayaan India guna mengangkat status
sosial mereka.
Kelemahan
teori ketiga : Tentu ada peranan bangsa Indonesia, rakyat indonesia dalam
penyebaran agama ini.
Kelebihan
teori ketiga : Ditemukannya prasasti yang menggunakan bahasa Sansekerta dan
huruf palawa yang mana memperkuat teori ini.
Keempat,
teori yang dinamakan teori Arus Balik. Teori ini lebih menekankan pada peranan
bangsa Indonesia sendiri dalam proses penyebaran kebudayaan Hindu-Buddha di
Indonesia. Artinya, orang-orang di Kepulauan Indonesia terutama para tokohnya yang
pergi ke India. Di India mereka belajar hal ihwal agama dan kebudayaan
Hindu-Buddha. Setelah kembali mereka mengajarkan dan menyebarkan ajaran agama
itu kepada masyarakatnya. Pandangan ini dapat dikaitkan dengan pandangan F.D.K.
Bosch yang menyatakan bahwa proses Indianisasi di Kepulauan Indonesia dilakukan
oleh kelompok tertentu, mereka itu terdiri dari kaum terpelajar yang mempunyai
semangat untuk menyebarkan agama Buddha. Kedatangan mereka disambut baik oleh
tokoh masyarakat. Selanjutnya karena tertarik dengan ajaran Hindu-Buddha mereka
pergi ke India untuk memperdalam ajaran itu. Lebih lanjut Bosch mengemukakan
bahwa proses Indianisasi adalah suatu pengaruh yang kuat terhadap kebudayaan
lokal.
Kelamahan
teori keempat : Tidak adanya bukti, hanya penekanan saja bahwa adanya peranan
bangsa Indoensia yaitu tokoh-tokoh Indonesia.
Kelebihan
teori keempat : Penyebaran agama melalui kebudayaan lokal ini memang benar.
Karena penyebaran agama pada umumnya melalui pertukaran budaya.
3.
Mengapa rakyat Indonesia mudah menerima ajaran Hindu- Buddha?
Jawaban
: Melalui proses akulturisasi, budaya yang dianggap sesuai dengan karakteristik
masyarakat diterima dengan menyesuaikan pada budaya masyarakat setempat pada
masa itu. Itulah mengapa rakyat Indonesia mudah menerima ajaran Hindu-Budha
0 Response to "Pembahasan Soal Sejarah Indonesia Kelas X Hal 81 Semester 1"
Post a Comment
Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com