Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 132-133 Semester 2

Selamat malam, malam ini ditengah - tengah hujan yang terus datang mengguyur Belanda. Akhirnya saya berkesempatan untuk membagikan postingan kali ini. Ups sebelumnya bukan saya sedang berada di Belanda, namun hal ini saya ketahui dari sahabat pena saya disana.

find me on instagram @nifafani

Tapi Surabaya juga sedang di guyur hujan deras. Rupanya Surabaya pun ikut merasakan hati saya yang sedang galau *halah apaan sih* wkwkw. Oke Hari ini saya ingin posting untuk Kunci Jawaban Soal Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 2 Halaman 132-133. Yuk langsung saja mari kita bahas bersama.

No.	Sudut Pandang	Kutipan dari Novel Laskar Pelangi
1.	Sudut pandang orang pertama	(a) Dalam perjalanan pulang aku dengan sengaja melanggar perjanjian. Setelah kuburan Tionghoa, aku tak meminta Syahdan menggantikanku. (Laskar Pelangi, 2007:213). (b) Aku sendiri masih bingung. Terlalu banyak perasaan yang harus ditanggung seorang anak kecil dalam waktu sedemikian singkat. (c) ketika aku menyusul Lintang kedalam kelas, ia menyalamiku dengan kuat seperti pegangan tangan calon mertua yang menerima pinangan. (d) Kaki ku sakit dan pandanganku malu dibuat sepatu ini. (e) Kemudian tak ku lihat lagi pria cemara angina itu.
2.	Sudut pandang orang ketiga	a) Ia memperlihatkan bakat kalkulus yang amat besar dan keahliannya tidak hanya sebatas menghitung guna menemukan solusi, tetapi ia memahami filosofi operasi-operasi matematika dalam hubungannya dengan aplikasi seperti yang dipelajari para mahasiswa tingkat lanjut dalam subjek metodolgi riset (Laskar Pelangi, 2007:119). (b) Melihat anaknya demikian bergairah ia tersenyum getir. (c) Lagi pula lebih baik kutitipkan dia di sekolah ini daripada di rumah ia hanya mengejar-ngejar anak-anak ayamku.... (d) Maka diam-diam dia telah mempersiapkan sebuah pidato pembubaran sekolah di depan para orang tua murid pada kesempatan pagi ini (e) Mereka mendiami tanah ulayat dan di belakang rumah mereka terhampar ribuan hektar tanah tak bertuan, padang sabana, rawa-rawa layaknya laboratorium alam yang lengkap, dan aliran air bening yang belum tercemar.