Pembahasan Soal Sejarah Indonesia Bab 4 Kelas 12
Nah, setelah cukup dengan Bahasa Indonesia yang cukup panjang, akhirnya saya beralih menuju ke Sejarah Indonesia demi melengkapi setiap tugas Anda sekalian. Beberapa hari yang lalu mungkin telah usai dengan PKN dan kemudian kini Bahasa Indonesia, meski belum semua tuntas namun akhirnya saya memutuskan untuk beralih sementara ke Sejarah Indonesia agar Anda tidak bosan-bosan mendapatkan Bahasa Indonesia atau PKN saja.
find me on instagram @nifafani |
Baik, langsung saja simak berikut ini...
1.
Jelaskan makna dari isi Tritura!
Jawaban
: Tri Tuntunan Hati Nurani Rakyat yang
lebih dikenal dengan sebutan Tritura (Tri Tuntutan Rakyat).Pada 12 Januari 1966
dipelopori oleh KAMI dan KAPPI, kesatuan-kesatuan aksi yang tergabung dalam
Front Pancasila mendatangi DPR-GR mengajukan tiga buah tuntutan yaitu: (1)
Pembubaran PKI, (2) Pembersihan kabinet dari unsur-unsur G30S PKI, dan (3)
Penurunan harga/perbaikan ekonomi. Yang bermakna untuk memperbaiki kondisi
ekonomi Indonesia yang semakin memburuk.
2.
Ceritakan proses peristiwa yang melatarbelakangi lahirnya Supersemar, terhitung
sejak Rapat Kabinet pada tanggal 11 Maret 1966!
Jawaban
: Ada beberapa faktor yang melatar
belakangi lahirnya Supersemar, diantaranya:
1. Situasi negara secara umum dalam
keadaan kacau dan genting
2. Untuk mengatasi situasi yang tak
menentu akibat pemberontakan G 30 S/PKI
3. Menyelamatkan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
4. Untuk memulihkan keadaan dan
wibawa pemerintah.
3.
Pada bulan Juni hingga awal Juli 1966, MPRS memutuskan menjadikan Supersemar
sebagai Ketetapan (Tap) MPRS. Buatlah analisis, secara hukum, apa konsekuensi
yang terjadi dalam kepemimpinan nasional, antara kepemimpinan Sukarno dan kepemimpinan
Suharto!
Jawaban
: Dalam pemerintahan yang masih dipimpin oleh Soekarno, Soeharto sebagai pengemban
Supersemar, diberi mandat oleh MPRS untuk membentuk kabinet, yang diberi nama
Kabinet Ampera. Meskipun Soekarno masih memimpin sebagai pemimpin kabinet,
tetapi pelaksanaan pimpinan dan tugas harian dipegang oleh Soeharto. Kondisi seperti
ini berakibat pada munculnya “dualisme kepemimpinan nasional”, yaitu Soekarno
sebagai pimpinan pemerintahan sedangkan Soeharto sebagai pelaksana
pemerintahan. Presiden Soekarno sudah tidak banyak melakukan tindakan-tindakan
pemerintahan, sedangkan sebaliknya Letjen. Soeharto banyak menjalankan
tugas-tugas harian pemerintahan. Adanya “Dualisme kepemimpinan nasional” ini
akhirnya menimbulkan pertentangan politik dalam masyarakat, yaitu mengarah pada
munculnya pendukung Soekarno dan pendukung Soeharto. Hal ini jelas membahayakan
persatuan dan kesatuan bangsa.
Terima kasih telah mengunjungi blog @NifaFani, bilamana ada yang kurang berkenan harap menghubungi saya langsung via email stefanikristina@gmail.com
0 Response to "Pembahasan Soal Sejarah Indonesia Bab 4 Kelas 12"
Post a Comment
Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com