Asal Mula Pecinan Batavia Glodok 1740 Sejarah Pecinan



Ringkasan Batavia 1740 Suatu Perang Besar dari buku Geger Pecinan 1740-1743

1. 1690: diterapkannya kuota VOC bagi imigran Tionghoa yang datang., kemudian di ubah ketentuannya menjadi,

2. 1696: Setiap Singke (dalam bahasa Mandarin sin ge dibaca sin ke atau tamu baru, yaitu istilah untuk menyebt pendatang baru Tionghoa.) Harus membayar sebesar 15 ringgit.

3. 26 Mei 1706: Adanya perubahan peraturan lagi. Kapal jung yang tadinya hanya boleh membawa 50 orang kini bisa membawa 80-100 orang. Namun dengan kewajiban membayar bea 1000 ringgit untuk kapal jung  besar dan 500 ringgit untuk kapal jung kecil.

4. Sebelum tahun 1972 para imigran Tinghoa yang belum memiliki izin tinggal tetap dan teah berada di Indonedia selama 10-12 tahun maka akan diancam dideportasi ke Tiongkok.

5. 1729: VOC mengeluarkan amnesti imigrasi bahwa semua orang yang belum mempunyai izin dapat tinggal dengan syarat harus membayar 2 ringgit.

tambahan

Sebenarnya kenapa sampai VOC kemudian memperbolehkan tinggal kemudian hanya dikenakan wajib membayar sebanyak 2 ringgit?

Jawabannya larena kala itu kondisi keuangan VOC sedang tidak baik. Mereka membutuhkan uang sehingga terjadi penangkapan besar besaran warga Tionghoa yang ada di Indonesia dan kemudian ia diminta untuk membayar agar dapat di bebaskan, sudah begitu saja berulang. Hingga,,

6. Batavia, menjelang Februari 1740: Disaat orang orang Tionghoa merayakan imlek kemudian kompeni melakukan penangkapan besar besaran terhadap imegran ilegal yang tidak memiliki surat izin. Lebh dari 100 orang Tionghoa yang tinggal di Bekasi dan Tanjung Periok dimasukan dalam tahanan VOC.  Sejak itu para warga Tionghoa mulai bersikap agresif dari yang sebelumnya defensif.

7. 4 Februari 1740: Orang orang Tionghoa mulai menyerang penjara unuk membebaskan kawan-kawan mereka yang ditahan. 

8. 25 Juli 1740: Dewan Hindia mengeluarkan suatu keputusan bahwa warga Tionghoa baik yang telah memiliki izin tinggal maupun tidak, apabila dicurigai melakukan perbuatan maka mereka akan ditangkap dan mereka yang terbukti belum mempunyai pekerjaan akan dibuang ke Sri Langka.

9. 7 Oktober 1740: Pemberontak Tionghoa mulai menyerang pos-pos kompeni yang ada di pinggiran kota. Serangan itu menewaskan 16 serdadu. 

10. Untuk mengantisipasi terjadinya serangan terhadap kota Batavia, 8 Oktober 1740 Kompeni membuat maklumat yang berisi:

- Semua orang dilarang masuk kota untuk membawa keluar para perempuan Tionghoa.
- Orang Tionghoa yang menolak menyerahkan senjata atau melawan pejabat hukum atau menyerang pasukan Kompeni yang berada diluar benteng kota akan ditembak mati.
- Mulai pukul 18.30 semua orang Tionghoa harus berdiam dirumah masing-masing dan tidak boleh menyalakan lampu.
Maklumat 8 Oktober 1740 ini ditutup dengan seruan " bahwa orang Tionghoa yang patuh kepada Kompeni akan mendapat kemudahan-kemudhan, sedangkan mereka yang membangkang akan dibunuh "

PEMBANTAIAN MASAL

sumber google


9 Oktober 1740: para pemberontak yang berkumpul di gerbang kota untuk menyerang Batavia berhasil dibubarkan karena adanya maklumat tersebut. Namun dari sini terjadi pembataian besar-besaran dimana Gubernur Jendral Valckenier kemudian mengerahkan seluruh kekuatan militernya untuk membantai para Tionghoa tanpa pandang bulu. 

Selain itu Kompeni juga membujuk para warga Batavia ( kalangan pribumi, para budak, orang asing, maupun mereka yang disebut sebagai orang Moor* (Moor adalah orang Muslim dari zaman pertengahan yang tinggal di Al-Andalus..{sumber wikipedia}) untuk turut membantai dengan diintimidasi apabila orang Tionghoa berhasil menguasai Batavia maka keselamatan mereka tidak terjamin. 

Puncak dari pembataian masal ini adalah tanggal 10 Oktober 1740 warga Tionghoa yang tersisa dikumpulkan menjadi satu kemudian dieksekusi seketika. Kurang lebih ada 500 warga Tionghoa dan 600 rumah terbakar. Gubernur Jendral memberikan hadian uang 2 uang dukat/kepala (dimana 1 Dukat = 60 Stuiver = 240 Doits [sumber kintamoney.com]) . Para pasien yang ada di rumah sakit juga diseret keluar dibawa kepinggir sungai kemudian di penggal kepala mereka dan mayatnya dibuang kesungai.

Para pemberontak yang diluar kota mendengar hal tersebut marah dan kemudian mulai menyerang pos-pos kompeni. Kobaran api masih terlihat di Batavia hingga tanggal 13 Oktober 1740. Dalam peristiwa berdarah tersebut kurang lebih dalam 4 hari ada 7000-10000 orang yang meninggal. Korban terbanyak diperkirakan terdapat di kali besar. 

Hampir semua korban pembantaian tidak dimakamkan dengan wajar namun dibuang ke kali. Dugaan ini diperkuat ketika ada penggalian bulan Oktober 1972 di jalan Kopi Nomor 2A ditemukannya ratusan tengkorak. 

Sejak peristiwa kerusuhan tersebut warga Tionghoa yang masih hidup di data dan dikumpulkan dalam sat kawasan yang disebut pecinan, waktu itu di Glodok. Dikumpulkan menjadi satu agar kompeni dapat mengawasi mereka. Setelah kerusuhan tersebut tercatat sebanyak 3.441 jiwa yang masih selamat diantaranya 1.442 pedagang, 935 petani, 728 pekerja perkebunan dan perkayuan dan 336 tukang kayu dan batu. 

22 Oktober 1740 Gubernur Jendral Valckenier mengumumkan amnesti " Orang Tionghoa yang menyatakan diri tunduk kepada Kompeni serta menyerahkan senjatanya dalam waktu satu bulan tidak akan dihukum. Namun ketentuan tersebut tidak berlaku bagi budak-budak yang melarikan diri, atau yang majikannya terbunuh."

" Warga Tionghoa diarahkan supaya menekuni bidang perdagangan semata. Mereka dikumpulkan dalam perkampungan yang terletak tidak jauh dari pusat perdagangan. Dengan kebijakan itu, Kompeni dapat mengawasi mereka dengan sebaik-baiknya. Sejak masa itu, pemerintah kolonial Belanda menerapkan Pacinan atau Pecinan, yaitu pengelompokan orang Tionghoa dalam satu komunitas yang terpisah dari bumiputra, serta mengarahkan mereka hanya bergerak dibidang perdagangan "

Sumber : Buku Geger Pecinan 1740-1743. Thanks alm. Mpek sudah dikasih bukunya <3 - Skp


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Asal Mula Pecinan Batavia Glodok 1740 Sejarah Pecinan"

Post a Comment

Harap Komentar Dengan Sopan dan Tidak Mengandung SARA atau SPAM
Untuk pasang Iklan contact stefanikristina@gmail.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel